Jakarta, 24 Juli 2014 (ANTARA) – PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia (“Perseroan”) mencatatkan kenaikan laba bersih semester I tahun 2014 sebesar Rp 146,7 miliar atau menjadi 102% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 143,4 miliar. Kenaikan laba tersebut merupakan konstribusi seluruh pilar bisnis Perseroan yang menghasilkan keuntungan bagi Perseroan, yaitu konstruksi, properti, EPC, pracetak, peralatan dan investasi.

Sampai dengan semester I-2014, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha (revenue) sebesar Rp 4,6 triliun atau naik menjadi 110% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 4,17 triliun. Sementara itu, laba usaha PTPP sampai dengan kuartal ini mencapai Rp 372,48 miliar atau 120% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 308,86 miliar.

PTPP masih optimis dapat mencapai target kinerjanya di akhir tahun ini. Hal ini terlihat dari pencapaian order book Perseroan sampai dengan semester I ini mencapai Rp. 30,27 triliun termasuk di dalamnya perolehan kontrak baru sd Juni 2014 sebesar Rp. 8,34 trillun. “PTPP menargetkan pada tahun ini akan memperoleh total order book sebesar Rp. 46,12 triliun atau naik 30% terhadap target tahun lalu sebesar Rp. 35,45 triliun,” ujar Bambang Triwibowo Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Menurutnya, total order book tersebut terdiri dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp. 24 triliun dan carry over sebesar Rp. 21,93 triliun. Beberapa proyek yang diperoleh Perseroan, antara lain Sawangan Apartemen di Depok sebesar Rp. 605 miliar, Landmark di Bandung sebesar Rp. 600 miliar, Lexington Apartement di Jakarta sebesar Rp. 442 miliar, Wang Residence Citicon di Jakarta Rp. 400 miliar, Dam Pidekso sebesar Rp. 361 miliar, Hotel Dompu Mangadoro di NTT Rp. 318 miliar, Tunjungan Plaza di Surabaya sebesar Rp. 248 miliar, Gateways Apartement sebesar Rp. 223 miliar, Pinacle Residence di Semarang sebesar Rp. 200 miliar.

Di bidang investasi, Perseroan telah mendapatkan recurring income (pendapatan berulang) dari Park Hotel Jakarta, Park Hotel Bandung, PLTU Talang Duku 58 MW Sumatera Selatan, dan PLTU 2 x 7 MW Lampung Tengah. Selain sukses dalam mengerjakan proyek dalam negeri, Perseroan juga telah mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek luar negeri, antara lain Jalan Tibar Gleno, Gedung Kementerian Keuangan, dan Jalan Likuisia Morta Angin di Timor Leste.

PTPP sampai dengan semester I-2014 ini telah menerima beberapa penghargaan, antara lain penghargaan dalam ajang Investor Awards 2014 sebagai Emiten Terbaik 2014 yang diselenggarakan oleh Majalah Investor. Selain itu, PTPP masuk dalam The 50 Best Companies majalah Forbes Indonesia tahun 2014 (urutan 32). Baru-baru ini, PTPP juga berada di urutan nomor 25 Indonesia’s Top 100 Most Value Brands tahun 2014 majalah SWA. Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap 100 brand yang memiliki nilai tertinggi berdasarkan survey Brand Finance Indonesia tahun 2014.

Guna mendukung target jangka panjang, Perseroan telah melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang peralatan berat milik Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (YKKPP), yaitu PT Prima Jasa Aldodua, serta membuka divisi operasi baru (DVO 4) yang bertujuan untuk menangkap peluang pasar di wilayah Indonesia Timur dan di Timor Leste.

Sedangkan, beberapa aksi korporasi yang akan dilakukan Perseroan, antara lain IPO PT PP Properti pada awal tahun 2015, pendirian pabrik pracetak baru di Sadang, Jawa Barat pada bulan Agustus dan di Lampung tahun 2015, serta penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II.

Dalam bisnis properti, Perseroan melalui anak usahanya yaitu PT PP Properti dalam waktu dekat akan melaksanakan grand launching Grand Kamala Lagoon di atas lahan seluas 24 hektar yang berlokasi di Kalimalang Bekasi pada bulan Agustus. Selain itu, juga akan dilakukan grand launching untuk proyek PP Properti lainnya, antara lain Grand Sungkono Lagoon dengan luas 3,5 hektar berlokasi di Surabaya dan Gunung Putri Apartemen dengan luas 2,1 hektar berlokasi di Bogor. Semua properti tersebut berdiri di atas lahan milik PTPP sendiri.

Sebagai perusahaan terbuka, PTPP disamping masuk dalam induk KOMPAS 100 saat ini juga masuk ke dalam indeks saham LQ45. Indeks saham LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria yang sudah ditentukan dan direview setiap 6 (enam) bulan sekali.

--END--

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN dalam jutaan rupiah

URAIAN SEMESTER I PERTUMBUHAN
2014 2013

Pendapatan Usaha 4.602.857 4.177.166 10,19%
Laba Usaha 372.478 308.858 20,60%
Laba Komprehensif 146.704 143.479 2,25%

Sekilas Mengenai PT PP (Persero) Tbk

PT PP (Persero) Tbk (kode emiten: PTPP) – Perusahaan Konstruksi, Properti dan Infrastruktur Terkemuka di Indonesia, merupakan salah satu perusahaan konstruksi BUMN terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1953. Beberapa proyek besar telah berhasil dikerjakan oleh PTPP seperti Hotel Indonesia, Gedung MPR/DPR, Balerang Cable Stayed Bridge Tonton, Pelabuhan Tanjung Perak dan beberapa gedung pencakar langit di daerah distrik utama bisnis di Jakarta.

Per 5 Agustus 2010, saham PTPP bahkan telah masuk indeks “Kompas 100” setelah sebelumya masuk Morgan Stanley Composite Indeks (“MSCI”) yang dibuat oleh Morgan Stanley – fund manager internasional untuk daerah Asia Pacifik kecuali Jepang untuk saham-saham pilihan. Januari 2014, saham PTPP telah masuk ke dalam indeks saham LQ45, di mana indeks tersebut terdiri dari 45 saham perusahaan yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria yang sudah ditentukan dan direview setiap 6 (enam) bulan sekali. Selain hal tersebut, kinerja perusahaan konstruksi diproyeksi masih baik untuk jangka panjang.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
PT PP (Persero) Tbk
Taufik Hidayat
Corporate Secretary
Tel : 021 - 877 84137

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014