Jakarta (ANTARA) - Beberapa berita humaniora dalam sepekan menjadi perhatian pembaca dan sebagian besar terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Gunung Marapi, Sumatera Barat.

Selain itu, Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan ada enam gunung api yang berstatus siaga dan awas.

Berikut rangkuman berita:

Gunung Lewotobi Laki-Laki muntahkan abu setinggi 10 kilometer pagi ini

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali erupsi dengan memuntahkan abu vulkanik lebih kurang 9 kilometer ke udara dari puncak kawah itu atau 10 kilometer dari permukaan laut, Sabtu pagi.

Berita selengkapnya di sini.

Bandara Komodo tutup sementara terpapar abu erupsi Lewotobi

Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup sementara setelah hasil paper test pada Sabtu (9/11) menunjukkan hasil positif terpapar sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Berita selengkapnya di sini.

BMKG terus pantau pertumbuhan awan konvektif di sekitar Gunung Marapi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat terus memantau pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.

Berita selengkapnya di sini.

BNPB minta pemda di Sumbar cepat lakukan antisipasi erupsi Marapi

Pemerintah daerah di Sumatera Barat didorong cepat mengambil langkah antisipasi potensi dampak yang ditimbulkan dari aktivitas Gunung Marapi yang kini berstatus Siaga/Level III kepada warga di sekitarnya.

Berita selengkapnya di sini.

Enam gunung api RI berstatus siaga dan awas dalam pengawasan penuh

Badan Geologi Kementerian ESDM memastikan semua gunung api di Indonesia akan terawasi secara penuh, khususnya terhadap enam gunung api berstatus siaga dan awas yang aktivitas vulkanisnya meningkat signifikan beberapa hari terakhir.

Berita selengkapnya di sini.


 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024