Dampak ke ASEAN
Bagaimana dengan masa kepresidenan kedua Trump? Apakah dampak perang dagang terhadap kinerja perekonomian di negara-negara anggota ASEAN juga akan sama?
Kebijakan proteksionis Trump tampaknya akan lebih terasa mengingat bahwa AS saat ini mengambil alih China sebagai sasaran utama pasar ekspor Asia Tenggara.
Lembaga wadah pemikir nonpartisan dari AS, Council of Foreign Relations (CFR), mengingatkan bahwa sejumlah pemimpin di negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Kamboja--serta hingga tahap tertentu Indonesia-- telah menjadi lebih dekat dengan Beijing.
Menurut CFR, satu-satunya negara yang terang-terangan melawan China, hanyalah Filipina. Hubungan Filipina-China juga kerap memanas akibat konflik batas daerah di Laut China Selatan, yang juga menyinggung beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Bila retorika dan penerapan kebijakan proteksionis Trump "menggila", maka juga dicemaskan adanya eskalasi konflik yang meluber tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga dalam bentuk lainnya yang akan menghantam kinerja perekonomian ASEAN.
Untuk itu, perlu adanya penguatan dan ketegasan langkah dan visi yang jelas dari Indonesia bersama-sama dengan negara Asia Tenggara lainnya guna mengantisipasi berbagai skenario yang berasal dari kebijakan "America First" milik Trump. Intinya, kekompakan yang lebih kokoh dan jelas diperlukan agar kawasan ASEAN tidak terseret lebih dalam bila perang dagang AS-China semakin berkobar.
Indonesia juga secara jelas perlu untuk memperkuat kinerja berbagai sektor perekonomian domestik, tetapi juga diharapkan tidak mempersiapkannya dengan terburu-buru. Pasalnya, bila sebuah produk kebijakan atau perundang-undangan disiapkan secara tergesa-gesa, akan dapat banyak kegoyahan dalam fondasinya, seperti yang dialami oleh bidang ketenagakerjaan dalam Omnibus Law, yang baru-baru ini dinyatakan tidak konstitusional oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Karenanya, langkah dialog yang mendalam dan tulus serta terbuka sangat esensial dalam menghasilkan kebijakan antisipatif yang efektif-efisien bagi keuntungan Republik Indonesia, terutama dalam menghadapi berbagai efek mengerikan yang dapat timbul dari perang dagang AS-China.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024