Pawai duka cita itu dilakukan pada hari perkabungan nasional di Belanda, negara yang kehilangan 193 warganya dalam pesawat Boeing 777 yang ditembak jatuh di atas Ukraina pekan lalu.
"Sangat penting untuk datang bersama, berkumpul dan memperlihatkan kebersamaan, berbagi kesedihan dengan keluarga dan teman-teman kami," kata Leon (35) yang mengenakan kaus oblong warna putih.
"Dan penting bagi semua orang untuk mengenakan busana putih, warna harapan yang artinya kami memandang masa depan," katanya seperti dikutip kantor berita AFP.
Orang-orang yang mengikuti pawai juga melepaskan balon-balon putih ke langit malam Amsterdam.
Pesawat jet Boeing yang melakukan penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur di Malaysia pada malam 17 Juli jatuh di atas wilayah Ukraina yang dikuasai oleh gerilyawan.
Intelijen Amerika Serikat yakin bahwa para gerilyawan itu salah menembak pesawat itu di udara dengan rudal.
"Sangat mengherankan bahwa tahun 2014, satu pesawat penumpang bisa ditembak jatuh oleh rudal . Saya berharap mereka bisa memberi penerangan akan semua ini," kata Tim (35).
Jenazah-jenazah pertama yang ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat telah tiba di Belanda pada Rabu untuk diidentifikasi.
"Siapa saja bisa berada di dalam pesawat itu, saya, istri saya, anak saya, teman saya atau siapa pun," kata Martin, warga Agentina yang bermukim di Belanda. (Uu.M007)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014