"Apalagi Pak Prabowo kan baru dilantik ya dan penting untuk berkomunikasi selain kegiatan-kegiatan kenegaraan dan lainnya, membangun hubungan bilateral penting juga," kata Saat Mustopa saat ditemui di Gedung Akademi Bela Negara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu.
Menurut Saan, Indonesia perlu mempererat hubungan bilateral dengan luar negeri demi memperkuat posisi negara dalam politik dunia.
Selain itu, hubungan baik dengan negara lain juga dapat memudahkan Indonesia dalam memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto mulai rangkaian kunjungan kerja di China
Yang paling terpenting, lanjut Saan, membina hubungan baik dengan negara lain dapat memicu datangnya investor asing ke dalam negeri.
"Apakah investasi maupun bantuan-bantuan untuk Indonesia ke depan, karena memang kita juga membutuhkan bantuan investasi dari luar," katanya.
Presiden Prabowo Subianto memulai kunjungan kenegaraan ke China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.
Kepala Negara berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat sekitar pukul 10.25 WIB menggunakan pesawat Kepresidenan RI.
Baca juga: Prabowo bawa misi kerja sama banyak sektor lewat kunjungan diplomatik
Prabowo dijadwalkan menghadiri undangan kehormatan ke China untuk bertemu Presiden Xi Jinping, lalu ke AS bertemu Presiden Joe Biden. Di AS, Prabowo juga membuka kemungkinan bertemu pemenang pilpres Donald Trump.
Setelah kunjungan kenegaraan di AS selesai, Presiden Prabowo akan melanjutkan lawatan menghadiri dua konferensi tinggal tinggi (KTT), yaitu KTT APEC yang berlangsung di Lima, Peru, dan KTT G20 di Brasil.
Selepas dari Brasil, Presiden kemudian dijadwalkan kembali melakukan lawatan bertemu dengan kepala negara lainnya. Prabowo direncanakan akan bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Baca juga: Presiden: Undangan lawatan bukti Indonesia dihormati banyak pihak
Baca juga: Presiden Prabowo temui Ketua Kongres Rakyat Nasional China Zhao Leji
Pewarta: Walda Marison
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024