Jakarta (ANTARA News) - Berangkat dari misi untuk menyejahterakan umat dan melepaskan umat dari penghambaan terhadap materi duniawi, Yayasan Pusat Peradaban Islam (YPPI) meluncuran Tabung Infaq.
Siaran pers YPPI yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan, Tabung Infaq merupakan lembaga pengumpul dan pengelola dana infaq umat dengan modal awal Rp2 miliar, dimana keseluruhan asset lembaga menjadi wakaf ummat Islam dan akan memiliki perwakilan di seluruh dunia.
Data yang dilansir Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan sekitar 1 persen saja umat Islam yang sadar dan mau berzakat. Padahal potensi zakat umat Rp270 triliun pertahun atau hanya sekitar 4,34 persen dari gross domestic product (GDP) Indonesia. Sedangkan yang mampu dihimpun oleh BAZ atau LAZ hingga detikini barulah sekitar Rp925 miliar saja.
"Jumlah itu sangat kecil bila dibandingkan potensi dari masyarakat. Karenanya kami mengajak umat berjihad harta, karena sesungguhnya potensi yang dimiliki umat Ilam belum maksimal," kata Bachtiar Nasir, Ketua Yayasan Pusat Peradaban Islam.
Menurut Bachtiar, infaq yang diterima Tabung Infaq sebagian besar dari umat Islam. Namun penyalurannya tak hanya untuk umat Islam saja, tetapi juga akan membantu umat non-Islam di bidang sosial budaya dengan memberi makan orang miskin serta di bidang kesehatan dengan membantu biaya pengobatan.
"Nantinya, Tabung Infaq akan digunakan untuk membangun Pusat Islamic Online berstandar internasional," katanya.
Soal transparansi dana Tabung Infaq, Bachtiar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Arrahman Quran Learning (AQL) ini menegaskan akan melaporkan dana Tabung Infaq melalui berbagai media setelah diaudit oleh akuntan publik.
"Kami mengutamakan transparansi dan memagang teguh amanat dari masyarakat ini, Kami akan laporkan dana Tabung Infaq melalui website dan majalah kami, media-media, dan berbicara di program TV," tegasnya.
Tabungan Infaq ini akan dimanfaatkan nantinya untuk membangun universitas Islam untuk kaderisasi ulama. Program kaderisasi dan kepemimpinan ulama akan dimaksimalkan.
Selain itu, tabungan ini akan dimanfaatkan untuk memberikan beasiswa pendidikan SMU atau sederajat dan perguruan tinggi.
"Banyak lagi manfaatnya, seperti dalam bidang sosial dan kesehatan. Yang jelas kami ingin memberdayakan umat dengan maksimal," kata Bachtiar yang juga Sekjen Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI).(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014