Cianjur (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, mengimbau pemudik yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, berhati-hati saat melintas dijalur rawan longsor, terutama ketika hujan turun.
"Wilyah rawan longsor seperti jalur Cianjur Selatan, jalur Cipanas dan jalur alternatif Cianjur-Jonggol," kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, Rabu.
Memasuki musim mudik dan arus balik lebaran, pihaknya telah berkordinasi dengan Dinas Bina Marga, untuk menyiapkan alat-alat berat sebagai antisipasi apabila terjadi longsor di jalur mudik.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan instansi terkait lainnya, termasuk Polres Cianjur untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya longsor di jalur mudik," ungkapnya.
Dia menyebutkan, kewaspadaan ini perlu dijaga karena kondisi cuaca saat ini tidak menentu dan tidak bisa diprediksi. Meskipun cuaca panas, terkadang hujan lebat turun, sehingga kondisi seperti itu, menurut dia, sangat berbahaya dan kerap berpotensi longsor.
"Kalau tanah tebing terkena panas hingga beberapa hari, akan menimbulkan tanah pecah-pecah atau belah. Begitu hujan turun, maka air akan sangat mudah menyerap dan tanah menjadi labil. Sehingga potensi longsor sangat besar, apalagi tidak ada pohon penyangga," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti, menuturkan, di Cianjur terdapat lima titik rawan kecelakaan di Cianjur, seperti Jalan Raya Ciloto sampai dengan Cianjur, Gekbrong, Cianjur-Bandung dan Cianjur-Cikalongkulon, yang merupakan jalan alternative serta ssejumlah titik di Jalan Raya Cianjur ke arah selatan.
"Kabupaten Cianjur memiliki jalan yang penuh dengan turunan tajam dan lurus. Semua memiliki karakter kerawanan yang berbeda namun semuanya berpotensi harus diwapadai, seperti jalur Gekbrong, Ciloto dan Ciranjang sampai Citarum," katanya.
Dia menambahkan, Jalur Ciranjang hingga Citarum, memiliki jalur lurus datar, dimana rata-rata penguna jalan cenderung memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sehingga pihaknya mengimbau pengemudi untuk waspada dan mematuhi rambu-rambu serta undang-undang lalulintas.
(KR-FKR/B012)
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014