Kupang (ANTARA) - Para mahasiswa di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Ormas Forum Pemuda NTT menggelar deklarasi pilkada damai dengan memanfaatkan momentum hari bebas kendaraan bermotor di Kota Kupang.
Ketua PMKRI Kupang Dilliyon Christian Yoramber Herton kepada wartawan di Kupang, Sabtu pagi mengatakan bahwa deklarasi yang dilakukan itu merupakan upaya mengajak seluruh masyarakat di NTT untuk turut menjaga pelaksanaan pilkada damai di bumi Flobamora.
“Tadi sempat ada pembagian bunga, sebagai bentuk ajakan kepada seluruh masyarakat NTT untuk perduli dan sama-sama kita mengawal berlangsungnya pilkada ini berjalan dengan damai dan aman,” katanya.
Di sela-sela pembagian bunga, mereka juga mengajak seluruh masyarakat di Kota Kupang untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya.
Dalam deklarasi damai tersebut juga mereka menyampaikan beberapa poin diantaranya menolak praktik politik uang, politik SARA dan segala bentuk kampanye hitam yang berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan di antara sesama anak bangsa.
Mereka juga mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan secara rasional dan suara hati dalam memilih kandidat kepala daerah sesuai dengan rekam jejak dan kapasitas intelektual untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kedaerahan dan kebangsaan
Mereka juga mengimbau pihak penyelenggara Pemilu, Polri, dan TNI untuk bersikap netral dalam proses Pilkada 2024 di NTT.
Sementara itu Ketua Forum Pemuda NTT Yohanes Hiba Ndale mengatakan bahwa selama ini pihaknya sering mengedukasi para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya.
“Karena itu di momen ini kami ingin mengajak semua masyarakat NTT untuk bersama-sama mari kita jaga agar pilkada ini berjalan dengan damai,” ujar dia
Dia juga berharap agar tak ada politik uang dan pelanggaran pilkada lainnya, sehingga NTT tetap damai dan aman.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024