Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) menyebutkan penganugerahan gelar pahlawan nasional akan menunggu kepulangan Presiden Prabowo Subianto usai melakukan kunjungan diplomatik ke beberapa negara.
Ia menerangkan pengumuman gelar pahlawan nasional tahun ini tidak akan dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional yang setiap tahun diperingati pada tanggal 10 November.
Baca juga: Kemensos beri bantuan untuk keluarga pahlawan dan perintis kemerdekaan
Ia menjelaskan saat ini Kementerian Sosial sudah mengusulkan 16 nama ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang nantinya akan diseleksi menjadi 6 nama.
Adapun keenam belas nama yang diusulkan pada bulan Agustus tersebut, lanjutnya, merupakan hasil usulan pada masa kepemimpinan mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang didapat dari usulan masyarakat di tingkat kabupaten atau kota, provinsi yang kemudian diseleksi oleh Kementerian Sosial.
Kemensos lantas menyerahkan daftar enam belas nama tersebut kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk kemudian diseleksi kembali dan diserahkan kepada presiden.
Baca juga: Mensos: Pahlawan tulus berjuang mengutamakan kepentingan bangsa
Prabowo akan menghadiri undangan kehormatan ke Tiongkok untuk bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, lalu ke AS bertemu Presiden Joe Biden. Di AS, Prabowo juga membuka kemungkinan bertemu pemenang pilpres Donald Trump.
Setelah kunjungan kenegaraan di AS selesai, Presiden RI akan melanjutkan lawatan ke dua KTT, yaitu KTT APEC yang berlangsung di Lima, Peru dan KTT G20 di Brasil.
Selepas dari Brasil, Presiden kemudian dijadwalkan kembali melakukan lawatan bertemu dengan kepala negara lainnya. Prabowo direncanakan akan bertemu Perdana Menteri Kerajaan Inggris Keir Starmer.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024