Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah tiba di Ukraina dan akan berupaya mengumpulkan dan mengidentifikasi jasad-jasad WNI yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysian Airline MH17, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.
Menurut Boy, pada 22 Juli, sebanyak tujuh personel dari DVI Polri berangkat ke Ukraina dipimpin oleh Direktur DVI Polri Kombes (Pol) Anton Pastilani.
"Informasinya mereka sudah tiba di sana (Ukraina). Mereka bertugas untuk membawa informasi terkait data-data antemortem (DNA) dari pihak keluarga yang diharapkan dapat mempercepat penemuan jasad dari para WNI yang menjadi korban pesawat MH17," ujarnya.
Boy menjelaskan, data DNA atau sampel antemortem yang telah dikumpulkan tim DVI Polri akan digunakan untuk mendukung proses pemeriksaan postmortem dari jasad-jasad yang ditemukan di sekitar wilayah jatuhnya pesawat.
Oleh karena itu, kata dia, dalam waktu satu sampai dua hari ke depan petugas DVI Polri akan bekerjasama dengan tim dari Malaysia dan Belanda serta otoritas setempat untuk mengevakuasi jenazah.
"Jadi, target utama tim ini adalah untuk membawa jasad para korban ke Belanda untuk pencocokan antara antemortem dari keluarga dengan postmortem jenazah, dan proses pencocokan DNA ini dilakukan di Belanda," jelasnya.
Boy menyebutkan masih ada satu keluarga korban WNI yang belum menyerahkan sampel DNA ke DVI Polri karena keluarga tersebut berada di Belanda.
"Ada satu (sampel DNA) yang belum didapat, yaitu dari keluarga korban almarhum bapak Hadiono. Informasinya, keluarganya bertempat tinggal di Belanda," ungkapnya.
Boy berharap proses pencocokan DNA dan identifikasi jasad korban dapat berjalan lancar sehingga mempercepat pemulangan jenazah korban MH17 ke keluarga masing-masing.
"Mudah-mudahan kami bisa membantu mempercepat proses pemulangan jasad para korban MH17 ke keluarganya," ujarnya.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014