Staf Tata Usaha Terminal Kalideres Iwan Rukiyadi saat ditemui di Kantor Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Terminal Kalideres, Jakarta, menuturkan pada H-5 Idul Fitri 2014, mulai terlihat peningkatan jumlah penumpang.
"Kalau kemarin seperti hari biasa saja, sekarang sudah mulai ramai," katanya.
Artinya, Iwan menyebutkan, diperkirakan terjadi penambahan sebanyak 1.000 penumpang dibandingkan pada hari sebelumnya atau H-6 (22/7) yang mencapai 3.196 penumpang.
Dia memperkirakan kepadatan penumpang terjadi pada jam-jam sore, sekitar pukul 16.00-17.00 WIB.
"Ini karena, kebanyakan PO-PO bus, menjadwalkan keberangkatan pada sore hingga malam hari, terutama untuk tujuan Jawa Tengah," katanya.
Peningkatan tersebut juga, dia menambahkan, bisa dilihat dari paruh waktu (shift) keberangkatan, seperti pada H-6 puncak kepadatan terjadi pada shift II (13.00-19.00 WIB) yang mencapai 1.834 penumpang dengan 159 bus dibandingkan dengan shift I (07-00-13.00 WIB) yang hanya 755 penumpang dan 128 bus dan shift III (19.00-07.00 WIB) sebanyak 607 penumpang dengan 377 bus.
"Diperkirakan hari ini juga sama, waktu kepadatan dengan hari kemarin," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh Terminal Bus AKAP Kalideres, pada H-5, pada shift I (07.00-13.00 WIB), pada kedatangan tercatat 149 bus dengan 749 penumpang dan pada keberangkatan terdapat 133 bus dan 932 penumpang.
Dia mengatakan penumpang masih didominasi oleh pemudik dengan tujuan daerah-daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang, Purwokerto dan Wonosobo.
Selain itu, penumpang tujuan dengan jarak pendek, seperti Banten dan tujuan Sumatera juga turut menyumbang kepadatan lalu lintas terminal.
"Untuk tujuan Banten, perbandingannya satu jam bisa tiga sampai empat bus berangkat, tujuannya Labuan dan Merak," katanya.
Iwan menyebutkan, pada H-5 shift I, penumpang tujuan Banten, yakni mencapai 325 orang melampaui penumpang tujuan Jawa Tengah 178 orang.
"Sebetulnya, terminal ini ditujukan untuk lintas Sumatera, tapi karena kebanyakan PO di Tangerang, mereka tidak masuk terminal," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014