"Pada periode Nataru (Natal dan Tahun Baru) kali ini masyarakat akan dimanjakan oleh hadirnya rangkaian KA new generation dengan tingkat kenyamanan yang baik," ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro di Yogyakarta, Jumat.
Sebanyak delapan KA keberangkatan awal Daop 6 Yogyakarta yang memiliki rangkaian new generation yakni:
1. Argo Dwipangga (9) relasi Solobalapan-Gambir (pp)
2. Argo Lawu (7) relasi Solobalapan-Gambir (pp)
3. Taksaka (67) relasi Yogyakarta-Gambir (pp)
4. Taksaka (69) relasi Yogyakarta-Gambir (pp)
5. Lodaya (91) relasi Solobalapan-Bandung (pp)
6. Lodaya (93) relasi Solobalapan-Bandung (pp)
7. Progo (247) relasi Lempuyangan-Pasarsenen (pp)
8. Jaka Tingkir (221) relasi Purwosari-Pasarsenen (pp)
Krisbiyantoro mengatakan bahwa delapan KA tersebut saat ini menjadi andalan masyarakat dalam bepergian ke berbagai tujuan.
Hal tersebut terlihat dari okupansi salah satu KA yang meningkat yaitu Taksaka (69) relasi Yogyakarta-Gambir (pp) menjadi 82 persen dari sebelumnya 76 persen sebelum menggunakan rangkaian new generation.
"KA dengan rangkaian new generation ini patut menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan dengan waktu tempuh yang panjang karena banyak fasilitas yang ditawarkan untuk menunjang kenyamanan," ujar Krisbiyantoro.
Sarana KA new generation, kata Krisbiyantoro, dibekali dengan interior kereta yang lebih modern, PIDS yang lengkap dan informatif, USB port charger, stop kontak, dan musala untuk beribadah.
Menurut dia, penumpang juga tidak perlu khawatir mengenai kenyamanan tempat duduk karena kursi penumpang sudah menggunakan jenis captain seat yang dilengkapi fitur pengatur kemiringan (reclining) dan bisa disesuaikan searah laju KA ataupun berhadapan (revolving) serta memiliki leg room yang luas.
Selain itu, KA model stainless steel new generation terbaru memiliki pintu geser elektrik serta toilet dengan fitur foot washer dan baby care desk.
"Dengan menaiki KA new generation, penumpang tidak akan lagi merasakan pegal selama perjalanan karena model kursi yang digunakan sudah tidak tegak lurus berhadapan yang mengakibatkan saling adu dengkul antarpenumpang dan jalan mundur," ujar Krisbiyantoro.
Baca juga: KAI Daop 6 Yogyakarta petakan tiga titik jalur KA rawan bencana
Baca juga: KAI Daop 6 angkut 5 juta penumpang hingga triwulan III 2024
Baca juga: KAI Daop 6 sterilisasi kawasan Bong Suwung Yogyakarta
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024