Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, mengatakan produksi logam timah sampai 30 Juni 2014 juga meningkat 12,42 persen menjadi 10.808 ton dibandingkan periode sama 2013 sebesar 9.613 ton.
"Untuk penjualan logam timah, pada semester pertama tahun ini, tercatat turun 11,76 persen menjadi 9.663 ton dari 10.951 ton tahun lalu," katanya.
Untuk harga jual rata-rata, pada semester pertama 2014 adalah 23.193 dolar per ton, sementara periode sama 2013 sebesar 22.565 dolar per ton.
Menurut dia, pengaturan jumlah pasokan logam timah untuk dijual di Bursa Timah BKDI merupakan strategi bisnis untuk menjaga stabilitas harga.
"Kami juga melakukan efisiensi pengalihan BBM ke gas," ujarnya.
Agung menambahkan, produksi bijih timah sampai 30 Juni 2014 berasal dari tambang di darat 4.823 ton dan laut 9.528 ton.
Sementara, komposisi produksi bijih pada semester pertama 2013 adalah darat 1.463 ton dan laut 8.724 ton.
Untuk persediaan, sampai akhir semester pertama 2014, Timah memiliki 2.604 ton bijih, barang dalam proses 8.814 ton, logam 4.473 ton, dan tin solder 20 ton.
Sedangkan, posisi akhir semester pertama 2013 adalah 1.705 ton bijih, barang dalam proses 4.574 ton, logam 1.297 ton, dan tin solder 98 ton.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014