Lomba MAPSI ini bukan sekadar ajang untuk mencari pemenang atau meraih prestasi
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 1.200-an siswa SD di Provinsi Jawa Tengah mengikuti ajang lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islam (MAPSI) ke XXV tingkat Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Kabupaten Kudus.
"Perlombaannya meliputi 13 jenis cabang lomba. Mulai dari adzan dan iqamah, praktik wudhlu dan shalat, PAI dan BTQ, tilawatil Quran, hifdzil Quran, khitobah, macapat Islam, TIK Islami, khot Al Quran, kaligrafi Al Quran, cerita Islami, menyanyi/vocal duet religi, dan rebana," kata Ketua Panitia Lomba MAPSI SD ke XXV tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024 Purwohadi Kusumo usai pembukaan di IAIN Kudus, Jumat.
Ia mencatat hampir semua kabupaten/kota di Jateng mengirimkan kafilah, sehingga masing-masing kafilah bisa mengikuti semua cabang perlombaan. Sedangkan MAPSI digelar selama tiga hari, yakni Jumat (8/11) hingga Minggu (10/11) di IAIN Kudus.
Selain itu, katanya, masing-masing kafilah bisa mengirimkan hingga 34 peserta untuk mengikuti semua cabang perlombaan yang disediakan. Terbanyak merupakan cabang rebana dengan total mencapai 11 peserta masing-masing kafilah.
Setelah dilakukan pembukaan, katanya, hari ini (8/11) langsung digelar lomba untuk cabang vocal duet religi, dan cabang seni musik rebana. Selebihnya, dilaksanakan hari berikutnya.
Ia menjelaskan, pelaksanaan semua cabang perlombaan dipusatkan di kampus IAIN Kudus, karena tempatnya lebih representatif dan situasi kondusif juga terjaga untuk melangsungkan perlombaan.
Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie menyampaikan terima kasih karena Kabupaten Kudus menjadi tuan rumah lomba MAPSI ke-25 tingkat Jateng.
"Kami merasa sangat terhormat karena Kabupaten Kudus dipercaya sebagai tuan rumah dalam perhelatan lomba bergengsi ini. Meski Kudus adalah kabupaten terkecil di Jawa Tengah, daerah ini kaya akan berbagai potensi, terutama dalam hal budaya dan khazanah religi yang telah menjadi identitas kami," ujarnya.
Menurut dia, lomba MAPSI ini bukan sekadar ajang untuk mencari pemenang atau meraih prestasi. Melainkan juga bertujuan untuk membentuk karakter dan mental generasi muda, serta melatih keterampilan mereka berdasarkan ajaran-ajaran Islam.
Melalui kompetisi ini, katanya, anak-anak tidak hanya belajar untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga belajar nilai-nilai penting seperti kejujuran, sportivitas, kerja sama, dan semangat berbagi dalam kebaikan.
"Kami juga percaya bahwa melalui lomba ini, kita dapat membentuk generasi yang berakhlak mulia, memiliki fondasi keimanan yang kuat, serta berani tampil dengan karakter Islami yang kokoh," ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024