"Program ini untuk memperkuat peran kecamatan agar mampu mendorong kualitas pembangunan di desa, dampaknya pada peningkatan kualitas belanja desa serta menyinergikan prakarsa masyarakat dengan program atau kegiatan yang ditetapkan pemerintah," kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Belanja desa berkualitas, sambung dia, salah satunya diukur melalui alokasi APBDes untuk pemenuhan layanan dasar, yakni pendidikan, kesehatan, sanitasi dan air bersih, jaminan sosial dan administrasi kependudukan.
Menurut Amran, untuk mencapai hal tersebut diperlukan strategi pembinaan dan pengawasan pelayan garis depan serta pemanfaatan Dasbor Kecamatan sebagai alat bantu kerja yang efektif.
"Kecamatan dijadikan sebagai Rumah Bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam rangka merumuskan dan berkonsolidasi terhadap permasalahan dimaksud," katanya.
Baca juga: Kemendagri latih 1.007 camat dalam program P3PD
Lokakarya Kecamatan Pengelolaan Dasbor P3PD Subkomponen 1D ini diikuti sebanyak 1.156 peserta dari empat provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Pembukaan lokakarya dilaksanakan secara resmi di Jakarta dan diikuti peserta secara daring.
Kegiatan utama lokakarya kecamatan ialah penajaman konsep untuk teknis Rumah Bersama dan Dasbor Kecamatan sebagai alat operasional sinkronisasi perencanaan. Melalui lokakarya ini, diharapkan layanan dasar desa dapat semakin ditingkatkan.
Amran menjelaskan tim Rumah Bersama dapat memanfaatkan Dasbor Kecamatan sebagai alat kerja untuk melakukan analisis capaian layanan dasar desa serta merumuskan agenda terpadu.
"Anggota Rumah Bersama di kecamatan terkoordinasi dan terkonsolidasi untuk menyusun agenda terpadu Rumah Bersama, menguatkan koordinasi, konsolidasi, dan kerja sama lintas sektor dalam layanan dasar desa serta dilaksanakannya sinkronisasi perencanaan pembangunan desa dengan daerah," tuturnya.
Baca juga: Ditjen Bina Adwil Kemendagri edukasi camat untuk penanganan bencana
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024