Cirebon (ANTARA News) - Pemudik bersepeda motor mulai memadati jalur utama Pantura Jawa Barat dari Subang sampai Cirebon, sebagian mereka memilih pulang lebih awal untuk menghindari kepadatan arus mudik, demikian pantauan ANTARA, Senin. Sejumlah pemudik yang tengah beristirahat di sejumlah Masjid di Indramayu dan Cirebon mengakui mereka berangkat lebih awal karena adanya informasi peningkatan jumlah pemudik bermotor dan masih banyak jalan yang belum dilebarkan sehingga dikuatirkan saat puncak mudik terjadi kepadatan yang luar biasa. "Saya sengaja mudik lebih awal Mas, karena takut kena macet di Jalur Pantura ini, apalagi memang benar banyak pelebaran jalan yang belum selesai, dan jalan beton yang sempit", ujar Amirudin (33) seorang pedagang warung yang mudik ke Jatibarang, Kabupaten Brebes. Amirudin yang membawa istri dan anaknya yang masih enam tahun mengatakan, perjalanan dari Depok sampai ke Desa Kiajaran Kulon Kecamatan Lohbener ditempuh selama enam jam karena lalu lintas masih belum padat. Ia mengakui, banyaknya jalan beton yang sempit karena lebih tinggi dari jalan aspal yang lama diperkirakan akan membuat pengendara motor kesulitan untuk melakukan manuver mendahului kendaraan lain. "Saya sarankan pemudik bermotor hati-hati jika pindah dari jalan beton ke jalan aspal karena perbedaannya bisa 15 sampai 20 centimeter, apalagi untuk kendaraan beroda kecil", katanya. Berdasarkan pantauan ANTARA, Jalur Pantura dari Desa Eretan Kulon hingga Losarang sepanjang 13 kilometer masih dijumpai ruas jalan beton yang adakalanya di sisi kanan jalan dan ada juga yang di sisi kiri jalan, namun untuk arus mudik maka ruas jalan yang baru tiga lajur maka dua lajur diantaranya akan digunakan untuk kendaraan dari arah Jakarta. Selain itu ada juga ruas yang belum dilebarkan sama sekali yaitu di Kecamatan Kandanghaur sepanjang lima kilometer sehingga diperkirakan di ruas inilah akan terjadi antrian panjang kendaraan yang harus bersabar karena bergantian masuk ke satu lajur. Minimnya penerangan membuat pengendara motor harus lebih ekstra hati-hati jika melaju pada malam hari. Menurut petugas lapangan, tersendatnya pelebaran jalan di Kandanghaur karena belum ada titik temu harga ganti rugi tanah antara Bina Marga dan pemilik tanah sehingga dana pelebaran jalan dialihkan ke Kecamatan Losarang. Pemantauan di sepanjang Jalur Pantura Senin sore mengamati petugas Polantas Polres Indramayu nampak sibuk membenahi masing-masing tenda sebagai tempat berteduh untuk petugas yang ditempatkan pada pos gatur dan pos pengamanan. Menjelang pertigaan Celeng Kecamatan Lohbener sejumlah pekerja masih menyiapkan lokasi istirahat bagi pengendara sepeda motor yang disponsori perusahaan minuman. Di tempat itu, disediakan pula sarana perbengkelan untuk membantu mengatasi ganguan teknis sepeda motor yang dialami pemudik. Petugas polisi juga mulai menertibkan puluhan lokasi mangkal tukang ojek motor di sepanjang Jalur Pantura yang biasanya memanfaatkan bahu jalan dan badan jalan sepanjang Jalur Pantura sebagai tempat parkir motor. Situasi Jalur Pantura mulai Cadangpinggan Kecamatan Kertasemaya hingga Lohbener nampak tertib dari tukang ojek yang biasanya ngetem dipinggir jalan, namun di sepanjang Losarang hingga Eretan Kulon masih nampak amburadul karena sebagian badan jalan tersita oleh aktifitas pekerja bersama alat berat.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006