Benar ada insiden pohon tumbang di SDN 1 Tumbang Gagu. Segera kami akan menindaklanjuti hal tersebut dan berkoordinasi dengan pihak sekolahSampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Irfansyah menegaskan pihaknya segera menindaklanjuti insiden sekolah yang tertimpa pohon tumbang di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang.
“Benar ada insiden pohon tumbang di SDN 1 Tumbang Gagu. Segera kami akan menindaklanjuti hal tersebut dan berkoordinasi dengan pihak sekolah,” kata Irfansyah saat dihubungi dari Sampit, Jumat.
Pihaknya menerima informasi bangunan yang tertimpa pohon merupakan kantor kepala sekolah. Ketika kejadian Kepala SDN 1 Tumbang Gagu bernama Teras masih berada di dalam kantor untuk mengerjakan laporan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Sedangkan para murid dan guru sudah dipulangkan karena ANBK telah selesai.
Baca juga: Waspada angin puting beliung disertai petir di Kalteng
Insiden yang terjadi secara tiba-tiba membuat kepala sekolah itu tidak sempat menyelamatkan diri dan terkena reruntuhan atap. Meski mengalami luka-luka, kepala sekolah masih selamat dan sadar pasca-kejadian.
“Kepala sekolahnya masih bisa berkomunikasi, masih sadar. Anak-anak tidak ada yang kena, karena sudah selesai ANBK. Tetapi bangunan kantor sekolah dan sebagian alat elektronik rusak tertimpa reruntuhan,” sebut Irfansyah.
Untuk tindak lanjut, pihaknya meminta kepala sekolah membuat laporan tertulis tentang insiden itu setelah kondisinya memungkinkan. Laporan diperlukan sebagai bahan rapat dalam rangka mengambil kebijakan selanjutnya, termasuk untuk mengusulkan perbaikan kantor sekolah yang rusak.
Baca juga: Hujan deras picu bencana hidrometeorologi di 32 titik di Kota Sukabumi
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam menyampaikan kronologi insiden tersebut. Pada Kamis (7/11) sekitar pukul 13:20 WIB karena gangguan sinyal internet, pihak sekolah memulangkan para murid dan guru.
“Rencana akan dilanjutkan setelah sinyal internet kembali bagus pada sore harinya. Sedangkan kepala sekolah tetap tinggal di kantor untuk menyelesaikan laporan ANBK,” bebernya.
Kemudian sekitar pukul 13.30 WIB ada pohon lapuk yang tumbuh di belakang kantor sekolah roboh menimpa bangunan tersebut. Diperkirakan pohon itu tumbang karena tanah di sekitar lokasi itu menjadi gembur pasca-banjir, sehingga tidak dapat menopang bobot pohon itu. Disebutkan pula, pada saat kejadian kondisi cuaca cerah dan tidak ada angin kencang.
Akibat kejadian itu kepala sekolah setempat mengalami luka di bagian kepala dan masih dalam kondisi syok pasca-kejadian.Baca juga: Sembilan orang tewas tertimpa pohon di situs Bulu Matanre
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024