Jakarta (ANTARA) -
Kekayaan budaya di Indonesia begitu beragam, salah satunya adalah budaya bangunan candi. Candi Indonesia berada di beberapa titik wilayahnya, namun candi yang paling terkenal dan besar adalah Candi Prambanan.
 
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang paling besar di Indonesia dan menjadi warisan dunia yang diakui UNESCO tahun 1991. Keindahan Candi Prambanan pun menjadi daya tarik para wisatawan berkunjung, mulai dari dalam negeri maupun luar negeri.
 
Lalu, bagaimana sejarah adanya Candi Prambanan yang megah nan cantik ini bisa dibangun? Berikut penjelasan sejarahnya.
 
Sejarah Candi Prambanan
 
Terletak di perbatasan antarkecamatan Prambana Desa Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah yang berada di salah satu kompleks candi Hindu Syiwa, Candi Prambanan menjadi daya tarik yang terkenal di Asia Tenggara.
 
Candi Prambanan dibangun saat 850 masehi oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno, kemudian dilanjutkan oleh Raja Lokapala dan Raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sumbu.
 
Menurut isi Prasasti Siwagraha, candi ini didirikan untuk persembahan tiga dewa dalam agama Hindu, yaitu Dewa Brahma (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pemelihara), dan Dewa Siwa (dewa penghancur).
 
Kompleks candi ini memiliki nama asli dari bahasa Sansekerta yaitu Siwagrha atau Rumah Siwa. Jika ditelusuri ke dalam, terlihat adanya Candi Siwa sebagai candi paling tinggi yang mencapai sekitar 47 meter dan terletak di tengah kompleks candi. Sehingga, dapat diketahui bahwa Dewa Siwa menjadi dewa utama di Candi Prambanan.
 
Selain itu, pembangunan Candi Prambanan diyakini sebagai simbol kekuasaan dinasti Sanjaya. Dengan berdirinya candi ini, mereka dapat menunjukkan kebesaran dan keagungan kerajaan Hindu di Jawa.
 
Tidak hanya itu, berdirinya candi ini sekaligus menjadi persaingan dengan kerajaan Budha yang membangun Candi Borobudur dan Candi Sewu, letaknya pun tidak jauh dari lokasi Candi Prambanan.
 
Setelah jatuhnya dan pindah ibu kota kerajaan, Candi Prambanan pun ditinggalkan dan runtuh. Belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa kemungkinan penyebab yaitu terjadinya letusan gunung berapi atau peperangan kekuasaan.
 
Pada masa lampau, tidak seperti saat ini yang dengan mudah meninggal jejak sejarah. Setelah berabad-abad ditinggalkan, akhirnya runtuhan Candi Prambanan ditemukan kembali oleh warga Jawa Sekitar.
 
Karena ketidaktahuan mereka tentang asal usul candi ini, terciptalah kisah legenda yang kini terkenal di kalangan masyarakat. Kisah mitos Candi Prambanan yang dikaitkan dengan kisah Roro Jonggrang.
 
Legenda asal usul Candi Prambanan dikisahkan Roro Jonggrang merupakan seorang putri yang sangat cantik dari kerajaan. Lalu, ada seorang pangeran sakti bernama Bandung Bondowoso jatuh cinta padanya dan ingin menikahinya.
 
Roro Jonggrang ingin menolak lamaran tersebut, namun ia tidak berani. Akhirnya, ia memberikan syarat yang sulit untuk Bandung Bondowoso yaitu membangun sebuah candi dengan 1.000 arca dalam semalam.
 
Bandung Bondowoso menyanggupi syarat tersebut. Dengan bantuan para jin, Bandung Bondowoso sudah menyelesaikan 999 arca sebelum pagi hari.
 
Mengetahui hal tersebut, Roro Jonggrang ingin menggagalkan bangunan candi yang sudah dibuat Bandung Bondowoso.
 
Roro Jonggrang bersama para dayangnya meminta para petani untuk menumbuk padi, menyalakan obor, dan ayam pun berkokok agar suasananya seperti sudah pagi.
 
Para jin yang membantu Bandung Bondowoso langsung pergi dengan candi yang belum selesai, ia pun merasa gagal dan murka. Lalu, Bandung Bondowoso tahu hal tersebut merupakan rencana Roro Jonggrang.
 
Sebagai hukuman, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca utama yang melengkapi candi ke-1.000 yaitu candi Siwa. Kisah inilah yang kemudian menjadi bagian dari daya tarik Candi Prambanan.
 
Harga tiket masuk Candi Prambanan
 
Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung, diwajibkan untuk membeli tiket masuk. Berikut ini adalah rincian harga tiket masuk Candi Prambanan.
 
1. Harga tiket wisatawan per orang untuk sekali masuk Prambanan
​​​​​​
Usia 10 tahun keatas
  • Wisatawan nusantara: Rp 50.000
  • Wisatawan mancanegara: USD 25 atau sekitar Rp393.000
Usia 3 s/d 10 tahun
  • Wisatawan nusantara: Rp 25.000
  • Wisatawan mancanegara: USD 15 atau sekitar Rp236.000
 
2. Harga tiket khusus rombongan wisatawan nusantara bagi pelajar minimal 20 orang
  • TWC Prambanan: Rp 25.000
 
3. Paket tiket masuk Prambanan–Borobudur
Usia 10 tahun keatas
  • Wisatawan nusantara: Rp 75.000
  • Wisatawan mancanegara: USD 45 atau sekitar Rp708.000
Usia 3 s/d 10 tahun
  • Wisatawan nusantara: Rp 35.000
  • Wisatawan mancanegara: USD 27 atau sekitar Rp424.000
 
4. Paket tiket masuk Prambanan–Ratu Boko
​​
Usia 10 tahun keatas
  • Wisatawan nusantara: Rp 85.000
  • Wisatawan mancanegara: USD 45 atau sekitar Rp708.000
Usia 3 s/d 10 tahun
  • Wisatawan nusantara: Rp 40.000
  • Wisatawan mancanegara: USD 27 atau sekitar Rp424.000
 

Baca juga: Sejarah Candi Kalasan, salah satu peninggalan tertua di Yogyakarta

Baca juga: Sejarah Candi Gedong Songo, wisata budaya favorit di Semarang

Baca juga: Mengenal Candi Singosari, salah satu ikon wisata sejarah di Malang ​​​​​​​
 

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024