Memberdayakan UMKM industri kreatif sebagai penyumbang ekonomi negara
Oleh Fitra Ashari
Jumat, 8 November 2024 11:00 WIB
Rencana kerja Kemenekraf
Sejalan dengan harapan UMKM Indonesia bisa mencapai ke level lebih tinggi, berbagai program unggulan ekonomi kreatif telah diramu oleh Kementerian Ekonomi Kreatif dalam mewujudkan Astacita Pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satunya menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Riwud Mujirahayu kepada ANTARA mengatakan sejumlah program untuk meningkatkan produk unggulan ekraf di antaranya pendampingan penyusunan peta jalan pengembangan ekraf di daerah, pengembangan jejaring kabupaten/kota kreatif nasional dan internasional, pengembangan ekosistem pelaku ekraf, serta beberapa kelas dan program inkubasi untuk meningkatkan ekspor.
Kemenkraf juga menyiapkan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) untuk menguatkan ekosistem UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, yang meliputi pengembangan kekayaan intelektual, perluasan dan peningkatan pangsa pasar di tingkat domestik dan global, peningkatan kapabilitas pelaku kreatif berdasarkan riset, pengembangan sentra kreatif, serta penguatan regulasi.
Keterlibatan sektor UMKM dalam setiap setiap program pemerintahan Prabowo-Gibran juga akan menjadi jalan untuk membantu ekraf daerah melebarkan sayapnya dan dikenal lebih banyak pasar. Salah satu program yang bisa melibatkan industri kreatif adalah Makan Bergizi Gratis yang kontribusinya akan sejalan dengan program pengembangan sektor kuliner dari 17 subsektor yang dikembangkan Kemenekraf.
Kemenkraf mempunyai program unggulan ekraf yang akan dilanjutkan pada tahun depan yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis Probowo-Gibran. Dari 17 subsektor ekraf, satu di antaranya program pengembangan kuliner menjadi program unggulan yang melibatkan komunitas dan pelaku usaha UMKM di seluruh wilayah Tanah Air.
Sementara di sektor lapangan kerja, tahun 2022 di bidang ekraf terserap 23,98 juta pekerja, tahun 2023 meningkat menjadi 24,92 juta, dan pada tahun 2024 menargetkan sebanyak 24,93 juta orang, sedangkan realisasi hingga semester I 2024 telah terserap 24,93 juta pekerja.
Pemerintah telah menetapkan target proporsi PDB ekraf pada tahun 2025 yaitu sebesar 7,92 persen. Pemerintah menetapkan tiga dari 17 subsektor ekraf yang akan dikembangkan seperti fesyen, kriya, dan kuliner sebagai subsektor unggulan karena ketiganya memberikan kontribusi besar terhadap nilai ekspor maupun nilai tambah ekraf.