Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) pada Senin memperingatkan warganya yang akan melakukan perjalanan ke Israel dan Jalur Gaza, meminta mereka menunda kunjungan di tengah konflik saat ini.
Amerika Serikat juga memperketat pembatasan terhadap staf pemerintah dan keluarga mereka yang bekerja di negara itu, termasuk menyatakan Kota Tua di Yerusalem tidak boleh dikunjungi setelah gelap sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Departemen Luar Negeri memperingatkan warga AS tentang risiko bepergian ke Israel, Tepi Barat dan Gaza karena permusuhan yang sedang berlangsung di sana, kata peringatan perjalanan terbaru yang dilansir kantor berita AFP.
Pemerintah Amerika Serikat juga merekomendasikan warganya mempertimbangkan penangguhan perjalanan yang tidak perlu ke Israel.
"Keamanan masih kompleks di Israel, Tepi Barat, dan Warga Gaza, dan warga AS perlu menyadari risiko perjalanan ke daerah-daerah itu karena konflik terkini antara Hamas dan Israel," kata peringatan Departemen Luar Negeri AS.
Banyak orang Amerika memiliki hubungan yang mendalam ke Israel, dan dua orang berkewarganegaraan ganda AS-Israel tewas pada Minggu saat bertempur untuk Angkatan Pertahanan Israel.
Namun Departemen Luar Negeri menekankan bahwa peluncuran roket jarak jauh dari Jalur Gaza telah mencapai banyak bagian Israel, termasuk Yerusalem dan Tel Aviv.
Menurut peringatan itu, sementara banyak telah dicegat oleh pertahanan udara Iron Dome, beberapa roket telah "menyebabkan kerusakan dan cedera."
Peringatan itu juga menyebutkan bahwa semua pengunjung AS harus menemukan perlindungan dari bom terdekat untuk keselamatan mereka ketika penembakan roket.
"Pelancong harus menghindari daerah Israel di sekitar Jalur Gaza karena ada risiko terkena tembakan-tembakan senjata ringan, senjata anti-tank, roket, dan mortir, karena serangan dari Gaza bisa datang dengan sedikit atau tanpa peringatan," kata peringatan itu.
Departemen Luar Negeri juga menekankan bahwa sementara kedutaan AS di Tel Aviv bekerja dengan staf berkurang dan hanya menyediakan layanan konsule darurat namun pemerintah "tidak mengevakuasi warga AS dari Israel." (Uu.H-AK/
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014