Kepala Staf Gabungan (JCS) melalui pernyataan pada Jumat (8/11) mengatakan peluncuran rudal yang merupakan latihan tembak langsung tersebut berlangsung pada Kamis di Kabupaten Taean yang terletak 108 kilometer sebelah barat daya Seoul.
Peluncuran itu terjadi beberapa hari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak pendek pada Selasa dan sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) baru pada minggu lalu.
Dalam skenario peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, sebuah unit rudal Korea Selatan meluncurkan rudal balistik jarak pendek ‘Hyunmoo-II’ untuk menyerang target maritim yang mensimulasikan asal dari peluncuran rudal Korea Utara, menurut JCS.
"Melalui latihan tembak langsung ini, militer kami menunjukkan tekad yang kuat untuk merespons setiap provokasi Korea Utara serta kemampuan dan sikap untuk melakukan serangan presisi terhadap sumber provokasi musuh," kata JCS.
Militer Korea Selatan menyatakan akan terus memantau dengan seksama kegiatan militer Korea Utara dengan Amerika Serikat, serta menekankan kesiapan untuk merespons secara luar biasa setiap provokasi Korea Utara.
Pada Selasa, Korea Utara meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur. Peluncuran rudal pekan ini diduga melibatkan roket peluncur ganda berukuran 600 milimeter milik Korea Utara.
Peluncuran tersebut terjadi lima hari setelah Korea Utara menguji coba ICBM baru ‘Hwasong-19’ ke perairan pada Kamis pekan lalu yang mereka sebut sebagai versi terakhir dari rudal jarak jauh mereka.
Sumber : Yonhap-OANA
Baca juga: Jepang: Korut luncurkan 7 rudal balistik sejauh 400 kilometer
Baca juga: Korut, Rusia salahkan AS atas peningkatan ketegangan Semenanjung Korea
Baca juga: Trump sebut menjalin hubungan dengan Korut dan Rusia adalah hal baik
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024