Kemenperin terus berupaya untuk mendidik tenaga kerja kompeten di wilayah Sumatera yang memiliki jumlah angkatan kerja tinggi

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan mayoritas lulusan sekolah vokasi binaan Kemenperin yang meliputi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik, dan Akademi Komunitas (Akom) yang ada di Pulau Sumatera, langsung mendapat pekerjaan di dunia industri.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Jumat mengatakan di wilayah Sumatera, pihaknya memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi, yaitu SMK-SMTI Bandar Lampung, SMK-SMTI Padang, SMK-SMTI Banda Aceh, SMK-SMAK Padang, Politeknik ATI Padang, dan PTKI Medan, dengan rata-rata penyerapan tenaga kerja lebih dari 75 persen.

"Kemenperin terus berupaya untuk mendidik tenaga kerja kompeten di wilayah Sumatera yang memiliki jumlah angkatan kerja tinggi tersebut,” katanya.

Seperti halnya, untuk 287 lulusan SMK-SMTI Bandar Lampung yang pada tahun ini, sebanyak 92,33 persen lulusan sudah terserap kerja di berbagai sektor industri.

Selanjutnya, SMK-SMTI Padang dan SMK-SMAK Padang juga turut menghasilkan SDM industri kompeten setiap tahunnya. Pada tahun ini, masing-masing sekolah kejuruan tersebut sudah menyerap sebanyak 89,14 persen dan 76,5 persen lulusan untuk bekerja di sektor pengolahan.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan, lulusan yang terserap industri yakni sebanyak 87 persen sepanjang tahun 2024, dengan program studi yaitu D3 teknik kimia dengan kompetensi proses pada industri kimia, D3 teknik mekanika dengan kompetensi perawatan mesin-mesin industri, dan D3 agribisnis kelapa sawit dengan kompetensi pengolahan dan manajemen bisnis.

Masrokhan mengatakan, lulusan unit pendidikan Kemenperin yang belum mendapatkan pekerjaan memasuki masa tunggu selama enam bulan sejak diwisuda, sehingga pihaknya menargetkan seluruh lulusan sudah terserap dalam waktu setengah tahun.

“Prinsip utama penyelenggaraan pendidikan vokasi di Kemenperin adalah melalui penyusunan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan yang link and match dengan industri. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi serta lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.

Baca juga: SV IPB soroti pentingnya peran pendidikan vokasi di perubahan industri
Baca juga: Kemenlu jembatani penguatan kurikulum vokasi internasional di Banten
Baca juga: Menyiapkan generasi berkualitas melalui pendidikan vokasi

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024