"Saya besok pagi akan mendampingi Bapak Presiden untuk ke China," kata Bahlil di sela melantik Djoko Siswanto menjadi kepala satuan kerja khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Jakarta, Kamis malam.
Saat ditemui seusai melantik Kepala SKK Migas, Bahlil kembali mengakui bahwa dirinya memastikan akan mendampingi Presiden Prabowo ke China. "Iya besok pagi (ke China)," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, sejumlah agenda strategis terkait energi akan menjadi fokus utama pembahasan antara Indonesia dan China.
Menurut Bahlil, lawatan ini akan membahas investasi dalam sektor hilirisasi energi serta peluang kerja sama dengan beberapa perusahaan besar China, salah satunya PetroChina.
"Oh besok kita di China itu kan ada beberapa investasi terkait dengan hilirisasi, terkait dengan perusahaan PetroChina," tuturnya.
Selain hilirisasi energi, Bahlil menjelaskan bahwa pembahasan juga akan mencakup topik energi baru terbarukan dan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
"Kemudian beberapa pembicaraan tentang energi baru terbarukan, CCS jadi saya akan mendampingi Bapak Presiden Probowo besok," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan melakukan perjalanan diplomasi politik pada 8-24 November 2024. Ada lima negara yang akan dikunjungi, yakni China, Amerika Serikat, Peru, Brazil dan Inggris dengan agenda utama kunjungan menyangkut isu-isu ekonomi dan kesejahteraan.
Dua negara dikunjungi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yaitu KTT G20 Brazil dan KTT APEC Peru.
Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah membuat pengumuman bahwa Presiden Prabowo akan melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Beijing, China pada 8-10 November 2024.
"China dan Indonesia adalah tetangga baik yang saling berhadapan di seberang lautan sekaligus mitra untuk masa depan bersama," Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (5/11).
Baca juga: Bahlil lantik Djoko Siswanto jadi Kepala SKK Migas
Baca juga: Menteri Bahlil titip tiga hal ke direksi dan komisaris baru Pertamina
Baca juga: Menteri ESDM sebut nilai subsidi tak tepat sasaran capai Rp100 triliun
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024