Jakarta (ANTARA) - CEO PublikaLabs, perusahaan media agensi yang berfokus pada pengembangan konten untuk digital marketing, Reky Arfal menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat membantu perusahaan merancang strategi komunikasi bisnis yang tepat di era digital kini.
Ia mengatakan di Jakarta, Kamis, bahwa kehadiran teknologi kecerdasan buatan memungkinkan perusahaan untuk memahami audiens secara lebih mendalam.
“Dengan kecepatan dan ketepatan informasi yang dihimpun, AI mampu memunculkan respons yang akurat dalam menjalankan public relations (PR) dan marketing bisnis,” ujar Reky Arfal.
Selain itu, ia menuturkan bahwa kehadiran kecerdasan buatan dapat membuat perusahaan merancang kampanye yang lebih adaptif dan tepat sasaran, agar dapat meningkatkan dampak dan efisiensi komunikasi.
“Kecepatan dalam merespons perubahan kebutuhan audiens dan tren pasar sangat penting, dan AI memberikan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat,” tuturnya.
Baca juga: Kazee Summit 2024, eksplorasi AI dalam strategi komunikasi
Sebagai respons terhadap tren penggunaan teknologi tersebut, Kazee Digital Indonesia, perusahaan berbasis teknologi yang bergerak di bidang analisa data, mengumumkan peluncuran platform AI terbarunya, KazeeAI, yang bertujuan mengotomatisasi beragam fungsi bisnis.
CEO Kazee Digital Indonesia I Made Ariya Sanjaya menyampaikan bahwa KazeeAI dirancang untuk mempermudah berbagai aspek dalam PR dan marketing, mulai dari penyusunan laporan hingga menyediakan agen virtual yang dapat berinteraksi langsung dengan konsumen.
“Kazee ingin memperlihatkan bagaimana dunia AI dapat mengubah landscape di industri PR dan marketing,” ujarnya.
KazeeAI dilengkapi dengan fitur analisis tren yang dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan strategi komunikasi. Platform tersebut juga menawarkan berbagai fitur unggulan seperti social listening dan otomatisasi pembuatan serta unggahan konten di media sosial.
Selain itu, KazeeAI juga mempermudah analisis media dan berita serta identifikasi pemengaruh yang sesuai untuk kampanye merek tertentu.
“Kami ingin menyederhanakan proses bisnis melalui otomasi. Dengan AI, kami bisa menyediakan laporan harian hingga tahunan tanpa perlu pengerjaan manual,” imbuh Ariya.
Baca juga: AI akan ubah industri "marketing"
Baca juga: LinkedIn: 3/4 profesional pemasaran Indonesia percaya diri gunakan AI
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024