Kami ingin rakyat kami kembali

Torez, Ukraina (ANTARA News) - Tim penyelidik Belanda, Senin, memeriksa jasad-jasad yang ditemukan dari pesawat Malaysia MH17 yang ditembak jatuh, dan saat ini disimpan dalam sebuah kereta dengan pengawasan kelompok pemberontak, demikian dilaporkan wartawan AFP.

Ketika setiap gerbong kereta yang membawa total lebih dari 200 mayat dibuka dan diperiksa oleh dua lelaki mengenakan masker dan lampu kepala, terpancar bau busuk yang sangat menyengat.

"Saya rasa penyimpanan mayat ini kualitasnya cukup bagus," kata pakar forensik Peter Van Vliet yang memimpin tim dari Belanda tersebut setelah memeriksa mayat-mayat itu.

Di tengah sorotan mata 50 tentara pemberontak, Peter mengatakan timnya akan menuju lokasi utama kejadian sekitar 15 kilometer dari lokasi tersebut.

Para penyelidik didampingi oleh tim pemantau internasional dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang telah memantau lokasi kejadian sejak beberapa hari terakhir.

Di Belanda, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan prioritas saat ini adalah memindahkan mayat-mayat itu ke wilayah yang dikuasai Kiev.

"Tujuan utama adalah membawa kereta itu keluar ke wilayah yang dikuasai Ukraina, kemungkinan di Kharkiv," kata Rutte merujuk pada kota utama yang berada sekitar 300 km dari lokasi dan masih dalam genggaman kuat Kiev.

"Para pemberontak telah mengatakan bahwa pemantau internasional harus hadir saat kereta meninggalkan lokasi... pakar dari Belanda adalah pemantau internasional... mereka bisa menjalankan perannya," kata Rutte.

"Kami ingin rakyat kami kembali," ujarnya.
(S022)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014