Deputi Bidang Akreditasi BSN Wahyu Purbowasito Setyo Waskito dalam pemaparan menekankan pentingnya keamanan sebagai landasan utama hadirnya BSN.
“Kita kalau tidak punya standar, tidak akan ada perbaikan. Dengan standar, kesalahan mudah diperbaiki kalau ada kesalahan," ujarnya.
Ia juga menyinggung tentang kontribusi standardisasi pada perkembangan ekonomi, yaitu berkontribusi 14,5 persen terhadap pertumbuhan produk domestik bruto.
Baca juga: BSN: Olimpiade metrologi lahirkan generasi unggul di bidang pengukuran
Selain itu, infrastruktur mutu Indonesia juga menjadi yang terbaik di ASEAN dengan posisi peringkat 27 dunia.
Melalui kuliah umum ini, dia mengharapkan, memperluas wawasan mahasiswa Unhas tentang pentingnya standardisasi, terutama dalam mendukung sektor energi terbarukan, seperti fotovoltaik.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Muhammad Ruslin mengatakan Unhas saat ini telah memiliki SNI Corner yang dirancang meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap standar. SNI Corner hasil kerja sama Unhas dan BSN.
“Unhas berhasil meraih emas pada ajang penganugerahan Standar Nasional Indonesia (SNI) Award 2023. Di Unhas juga sudah menyiapkan SNI Corner untuk sarana edukasi yang terletak di lantai dua gedung rektorat,” ujarnya.
Dengan kolaborasi yang erat antara dunia akademik dan institusi, seperti BSN, Unhas terus mendorong tercipta generasi muda yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya standar dalam mendukung daya saing bangsa di kancah global.
Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk lebih mendalami dan mempraktikkan konsep standardisasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca juga: IWAPI gandeng BSN terapkan SNI kepada anggota
Baca juga: BRIN siapkan sistem registrasi Latik untuk optimalkan penerapan SPBE
Baca juga: BSN: Infrastruktur medis memadai dukung perpanjangan harapan hidup di Indonesia
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024