Kami sangat menghargai prakarsa Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Yogyakarta untuk kembali kerja sama dengan Kemenperin. Semoga melalui pameran ini bisa lebih mempromosikan dan memasarkan produk IKM Yogya agar semakin memasyarakat,"

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menggelar Pameran IKM bertajuk Jogja Extravaganza sebagai upaya untuk mempromosikan produk terbaik dari para perajin unggulan Yogyakarta serta meningkatkan kualitas produk industri kecil dan menengah (IKM).

"Kami sangat menghargai prakarsa Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Yogyakarta untuk kembali kerja sama dengan Kemenperin. Semoga melalui pameran ini bisa lebih mempromosikan dan memasarkan produk IKM Yogya agar semakin memasyarakat," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Yogyakarta merupakan barometer produk kerajinan yang kaya kreativitas yang berakar pada budaya dan kearifan lokal. Hal itu, menurut dia, merupakan potensi yang menjadi daya tarik kuat bagi para wisatawan.

Dikatakannya, Yogyakarta memiliki banyak potensi industri kreatif diantaranya industri fesyen, kerajinan, seni pertunjukan dan kuliner.

"Batik adalah komoditas ekspor utama Yogya dengan kekayaan corak batik yang dimilikinya lebih dari 400 macam," katanya.

Sementara dari produk kerajinan, terdapat berbagai kerajinan khas seperti kerajinan kayu dari Desa Kerebet, kerajinan kulit dari Desa Manding dan kerajinan perak dari Kota Gede.

Untuk kuliner, Yogyakarta memiliki banyak makanan khas diantaranya gudeg, bakpia, jadah dan tempe.

Pihaknya pun menyoroti keberhasilan IKM di Kabupaten Sleman yang menyumbang hasil produksi IKM terbesar Yogyakarta pada 2012.

Euis merinci hasil produksi sektor IKM Yogyakarta mencapai Rp241 miliar pada 2012 dengan porsi hasil terbesar dari Sleman yang mencapai Rp79 miliar.

Pihaknya berharap pameran ini bisa terus menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri terutama produk IKM sehingga nantinya bukan hanya menjadi komoditas perdagangan pada persaingan usaha dalam negeri saja, tetapi juga dalam persaingan antarnegara terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.

Pameran yang diadakan selama empat hari sejak 21-- 24 Juli 2014 di kantor Kemenperin, Jakarta ini diikuti sebanyak 44 perajin IKM yang menampilkan berbagai produk unggulannya yakni batik, tenun, kulit, kayu, rajut, perak, tembaga, kerajinan wayang, herbal dan aneka makanan.(*)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014