Aspal Buton adalah aset nasional yang memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung infrastruktur nasional. Melalui pemanfaatan ini, kita dapat meningkatkan kemandirian nasional dalam sektor aspal, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerjaJakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan peta jalan hilirisasi aspal buton guna mendorong pengembangan infrastruktur dalam negeri, sekaligus melakukan substitusi impor.
"Aspal Buton adalah aset nasional yang memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung infrastruktur nasional. Melalui pemanfaatan ini, kita dapat meningkatkan kemandirian nasional dalam sektor aspal, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerja baru,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Reni Yanita di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, peta jalan hilirisasi aspal buton ini memiliki visi besar, yaitu menjadikan industri tersebut sebagai pemasok utama aspal nasional pada 2030.
Menurut Reni, guna mencapainya, terdapat tiga misi utama yang dicanangkan, yaitu meningkatkan utilisasi industri aspal buton yang berkualitas, mendorong pertumbuhan industri aspal murni, dan menciptakan ekosistem industri yang berbasis hijau.
Melalui langkah-langkah ini, pemerintah menargetkan peningkatan penggunaan aspal buton hingga 90 persen dari kebutuhan nasional, mengembangkan dua industri pengolahan aspal murni, dan melakukan sertifikasi 10 pabrik dengan standar industri hijau pada 2030.
Selanjutnya, ia mengatakan, saat ini terdapat 37 pabrik pengolahan aspal buton yang tersebar di seluruh Indonesia dan memproduksi berbagai jenis produk seperti B5/20, B50/30, pracampur, dan aspal murni.
Meski demikian, pada periode 2019-2023, rata-rata penggunaan aspal buton dalam proyek nasional hanya mencapai 5 persen, sedangkan kebutuhan aspal lainnya sebagian besar masih dipenuhi melalui impor.
Selain itu, ia mengatakan, untuk mengatasi tantangan rendahnya utilisasi aspal buton, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah strategis sepanjang 2024.
Langkah-langkah tersebut yakni kegiatan temu bisnis produk dalam negeri, koordinasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PUPR, sosialisasi regulasi tata kelola, serta partisipasi di Konferensi 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024.
Langkah-langkah tersebut yakni kegiatan temu bisnis produk dalam negeri, koordinasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PUPR, sosialisasi regulasi tata kelola, serta partisipasi di Konferensi 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024.
“Selain itu, Kemenperin juga menyusun kajian teknologi dan keekonomian serta merencanakan revisi standar kualitas nasional (SNI) untuk menjamin mutu produk aspal yang dihasilkan,” ujar Reni.
Baca juga: Kementerian PUPR manfaatkan aspal Buton bagi penanganan jalan Bengkulu
Baca juga: Bupati paparkan aspal Buton pada pertemuan bilateral Indonesia-China
Baca juga: Kadin se-Indonesia akan bahas penggunaan aspal Buton Sultra
Baca juga: Kementerian PUPR manfaatkan aspal Buton bagi penanganan jalan Bengkulu
Baca juga: Bupati paparkan aspal Buton pada pertemuan bilateral Indonesia-China
Baca juga: Kadin se-Indonesia akan bahas penggunaan aspal Buton Sultra
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024