Jakarta (ANTARA) -
Advisory Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan Indonesia bisa mencapai peluang menjadi pusat modest fashion dunia (gaya berbusana tertutup) jika mengedepankan kualitas dan inovasi.

"Indonesia perlu mengembangkan ekosistem industri modest fashion yang terintegrasi, dari desain, produksi, hingga pemasaran. Mengedepankan kualitas dan inovasi dalam desain busana serta memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau pasar global juga sangat penting," kata Ali kepada ANTARA, Kamis.

Ali mengatakan sejumlah faktor bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia, salah satunya karena Indonesia memiliki kekayaan budaya dan keragaman etnis yang membuat desain busana menjadi beragam.

Selain itu, populasi Muslim terbesar di dunia berada di Indonesia sehingga memberikan pasar domestik yang sangat besar. Ali mengatakan tidak hanya mengandalkan pasar domestik, brand Indonesia juga harus menguatkan namanya di pasar internasional dan berkolaborasi dengan desainer dan merek internasional juga bisa jadi mempercepat langkah menuju tujuan tersebut.

Baca juga: Indonesia berpeluang menjadi pusat busana sopan dunia

Baca juga: Maman sebut potensi besar UMKM fesyen Muslim Indonesia di pasar global


Namun tantangannya justru datang dari produsen lokal yang masih banyak bergantung pada desain dan tren luar negeri tanpa menggali lebih dalam potensi lokal yang unik, dan keterbatasan dalam pengembangan teknologi, desain dan inovasi busana.

"Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan dukungan terhadap pengusaha kecil dan menengah dalam industri fesyen juga menjadi hambatan," kata Ali.

Dalam hal ini dibutuhkan peran pemerintah untuk menyediakan dukungan kebijakan yang memfasilitasi pengembangan industri modest fashion. Ini mencakup pemberian insentif fiskal bagi pelaku industri, mempermudah akses pasar ekspor, serta memperkenalkan program pelatihan dan pendidikan untuk desainer muda dan pengusaha fesyen.

Ali juga mengatakan, pemerintah perlu memfasilitasi promosi budaya dan produk lokal dalam ajang internasional melalui pameran dan kegiatan fesyen internasional.

"Selain itu, penting untuk memperkuat kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem yang mendukung kreativitas dan inovasi di bidang modest fashion," ucapnya.

Di samping itu, para desainer juga perlu terus berinovasi dengan mengikuti perkembangan tren global namun tetap mempertahankan identitas lokal yang kuat agar desain busana modest diterima di pasar global.

Kolaborasi dengan pemengaruh dan mengembangkan strategi pemasaran secara digital juga dapat membantu, serta memperhatikan etika produksi keberlanjutan sebagai nilai tambah yang semakin di cari konsumen global saat ini.

Baca juga: Menkop UKM ungkap empat upaya wujudkan "modest fashion" RI mendunia

Baca juga: Tantangan desainer busana sopan Indonesia merambah pasar luar negeri

Baca juga: Kemendag: Kerja sama kunci wujudkan Indonesia pusat busana sopan


 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024