"Produk-produk ini dipesan oleh sejumlah pedagang Vietnam di Pameran Buah Yuncheng. Total ada lima kontainer, lebih dari 100 ton apel dan anggur, yang semuanya perlu kami kemas ke dalam kotak hadiah premium sebelum dikirim," ujar Wang Yaohong, manajer umum Guofu Technology Group Co., Ltd.
Sebanyak 10 orang yang merupakan delegasi dari Hung Thinh Corporation di Vietnam datang ke Yuncheng pekan lalu untuk berpartisipasi dalam Pameran Perdagangan Buah Internasional (Yuncheng) Shanxi ke-8.
Yuncheng memiliki kondisi alam yang unik untuk budi daya buah-buahan.
Terletak di 35 derajat lintang utara dalam area "sabuk emas" budi daya buah, daerah setempat yang memiliki tanah dalam (deep soil), bentang alam beragam termasuk tanah datar dan dataran tinggi, perbukitan, curah hujan moderat, sinar matahari yang cukup, serta beriklim sedang, yang diuntungkan oleh Sungai Kuning.
"Keunggulan-keunggulan geografis dan sumber daya yang unik ini cocok untuk membudidayakan berbagai buah-buahan di daerah utara, terutama dengan sumber daya matahari dan termal yang melimpah," kata Fan Boping, direktur Pusat Pengembangan Industri Buah Yuncheng.
"Periode bebas embun beku berlangsung selama 220 hari, dan periode fenologi berlangsung lebih awal, yang memungkinkan buah matang 10-15 hari lebih awal, sehingga memiliki keunggulan dalam hal kualitas yang baik dan ketersediaan pasar yang lebih awal," paparnya.
Fan Boping mengatakan bahwa sejak awal hingga akhir tahun ini, Yuncheng menghasilkan pasokan buah-buahan yang berkelanjutan seperti stroberi, ceri, aprikot, anggur, persik, nektarin, pir, kiwi, jujube, apel, dan kesemek, sehingga mendapatkan reputasi sebagai "Kebun Seratus Buah China Utara".
Data bea cukai dari Yuncheng menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, variasi ekspor buah dari Yuncheng terus meningkat, dengan daerah setempat mengekspor 73 jenis buah dari 14 kategori utama ke 77 negara dan kawasan di seluruh dunia.
"Apel, pir, dan buah-buahan lainnya yang berasal dari China sangat populer di Vietnam. Di pameran buah ini, saya juga mencicipi beberapa buah yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dan rasanya lezat. Saya berharap dapat mengimpor buah-buahan itu ke Vietnam di masa mendatang," kata Quoc Bui, wakil manajer umum Vietnam (Hanoi) Lacquerworld Company, yang baru kali pertama datang ke Yuncheng.
"Yuncheng memiliki komplementaritas yang kuat dengan buah-buahan Asia Tenggara, terutama permintaan apel yang tinggi di pasar Filipina. Warga setempat juga menyukai buah persik, kesemek, dan anggur dari China," tutur Wang Shaogang, Presiden Kamar Dagang Shanxi di Filipina.
Data bea cukai dari Yuncheng menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, variasi ekspor buah dari Yuncheng terus meningkat, dengan daerah setempat mengekspor 73 jenis buah dari 14 kategori utama ke 77 negara dan kawasan di seluruh dunia.
Wang menuturkan negara-negara Asia Tenggara menjadi tujuan utama ekspor buah-buahan dari Yuncheng.
Sebagai perusahaan ekspor mandiri dan e-commerce lintas perbatasan terbesar di daerah tersebut, perusahaannya telah membukukan nilai penjualan ekspor sebesar 30 juta yuan sejak Juni tahun ini.
Tujuan utama ekspornya adalah Thailand, Vietnam, dan Indonesia, dengan mengekspor berbagai produk termasuk buah apel, pir, jujube, dan kesemek.
Dengan buah-buahan yang berkualitas tinggi dan khas, terdapat juga kebutuhan terkait peningkatan kontinu dalam layanan logistik dan pergudangan.
Pada acara pameran buah-buahan itu, perusahaan logistik, pengemasan, dan pengolahan dari berbagai daerah memamerkan keunggulan produk dan layanan mereka.
Saengbun Along, penanggung jawab Y.Y.S. International Logistics Co.,Ltd, secara khusus datang ke Yuncheng untuk mencari lebih banyak peluang kerja sama.
"Kami telah menjalin kerja sama dengan Y.Y.S selama bertahun-tahun. Rata-rata, satu kendaraan dapat mengangkut hampir 30 ton barang per hari, membawa berbagai jenis buah-buahan dari Yuncheng melalui Pelabuhan Mohan di Yunnan ke berbagai wilayah di Thailand," ujar Wang Yaohong.
Selain mengekspor buah-buahan, buah khas Asia Tenggara juga diangkut ke berbagai daerah di China utara melalui sejumlah saluran logistik, termasuk mangga Thailand, durian, nangka kering Vietnam, dan rambutan.
"Dengan peningkatan kualitas buah yang kontinu dan optimalisasi layanan, buah-buahan menjadi penghubung penting dalam pertukaran dan kerja sama ekonomi dan perdagangan China dengan Asia Tenggara," tutur Guo Feng, sekretaris jenderal Kamar Dagang Shanxi Vietnam.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024