"Sudah hampir dua tahun terakhir pihak Polda terpaksa buat tanda rambu lalu lintas secara manual seperti spanduk yang dipasang di beberapa wilayah yang dianggap rawan kecelakaan lalu lintas," kata Kapolda Satriya Hari, Senin.
Pihak Polda Jambi telah mendata beberapa daerah yang dianggap rawan kecelakaan yang minim tanda rambu lalu lintasnya.
"Sejak terjadi pengembangan jalan lintas Sumatera di beberapa wilayah pada kabupaten di Provinsi Jambi, tanda rambu lalu lintasnya terlihat sangat minim terpasang secara permanen," kata Satriya kepada wartawan usai gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat 2014.
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Jambi, setiap tahunnya selama kegiatan gelar operasi ketupat polisi hanya bisa memasang tanda rambu lalu lintas secara manual berupa spanduk.
Spanduk yang bertuliskan imbauan kepada para pengguna jalan lalu lintas untuk berhati-hati dan waspada selama berkendaraan, hanya tanda rambu non permanen atau manual.
"Sepantasnya untuk jalur lintas Sumatera disetiap wilayah di Provinsi Jambi terpasang tanda rambu lalu lintas yang permanen bukan yang manual," kata Kapolda Satriya Hari lagi.
Tanda rambu lalu lintas yang dipasang dijalan lintas Sumatera tersebut diharapkan bisa mengurangi terjadinya kecelakaan pada suasana mudik lebaran yang jalurnya padat dengan kendaraan.
"Bukti minimnya tanda rambu lalu lintas pada jalan lintas Sumatera wilayah Provinsi Jambi, pada Minggu (20/7) terjadinya lakalantas di wilayah jalan lintas Sumatera di Kabupaten Bongo, Jambi menuju Padang yang menelan lima orang korban jiwa tewas akibat kecelakaan itu.
Dalam kecelakaan antara mobil truk pengangkut kelapa dengan mobil pribadi itu memang di wilayah tersebut minim tanda rambu lalu lintas dan ditambahnya kelalaian pengemudinya, kata Kapolda Satriya Hari.
Kedepannya pihak Polda Jambi akan mengajak pihak terkait untuk meningkatkan jumlah tanda rambu lalu lintas yang permanen di setiap wilayah lintas Sumatera di Provinsi Jambi.
(N009/Y008)
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
