Kuala Lumpur (ANTUARA News) - Malaysia telah mengumumkan pembentukan satu tim investigasi gabungan mengenai insiden MH17, yang terdiri dari para pejabat dari Belanda, Malaysia, Inggris dan Amerika Serikat.
Pemerintah Ukraina telah memberitahu tim investigasi bahwa lokasi kecelakaan berada di bawah kontrol penuh kelompok separatis dan "tidak dapat menjamin keselamatan tim internasional di dalam dan sekitar lokasi kecelakaan," kata Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, dalam satu pernyataan di Kiev, Minggu.
Situasi semakin terhambat oleh laporan bahwa sejumlah kelompok separatis yang berseteru mengontrol daerah di dalam dan sekitar lokasi kecelakaan, dengan tidak ada pemimpin atau rantai komando yang jelas, katanya.
Malaysia sangat prihatin tentang situasi ini dan meminta akses langsung serta tak terbatas ke lokasi kecelakaan, dan jaminan keamanan bagi peneliti internasional dan para personil pencarian dan pemulihan.
Penerbangan MH-17 Malaysia Airliners dengan 298 orang di dalamnya jatuh Kamis di timur Ukraina, dengan tidak ada korban yang ditemukan sejauh ini, membuat salah satu tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan sipil.
"Malaysia menuntut bahwa semua sisa-sisa jenazah para korban harus diizinkan untuk ditemukan, diidentifikasi dan dipulangkan," kata menteri di Kiev.
Sejauh ini, satu-satunya badan internasional yang telah berhasil mendapatkan akses singkat ke lokasi kecelakaan adalah Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE), katanya.
Liow tiba di Kiev pada Minggu, didampingi oleh Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia dan ketua Malaysia Airlines.
Dia telah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman, ketua Komisi Khusus Pemerintah Ukraina mengenai MH17, serta Menteri Infrastruktur Ukraina Maksym Burbak dan Ketua Badan Penerbangan Negara Ukraina Denys Antonyuk.
Sebuah tim Malaysia terdiri dari 133 pejabat dan ahli, yang terdiri para personil pencari dan pemulihan, ahli forensik, teknis dan ahli medis tiba di Kiev Sabtu pagi.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014