Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum SIBERKREASI Mira Sahid menyebut bahwa keamanan digital di Indonesia perlu ditingkatkan dan menjadi salah satu fokus utama mereka dalam membangun kesadaran publik mengenai pentingnya keamanan digital yang terkait dengan pelindungan data serta informasi pribadi.
"Yang rendah itu keamanan digital, jadi itu yang masih harus kita bangun," kata Mira saat ditemui dalam acara pertemuan media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
SIBERKREASI memiliki program kerja yang terbagi atas empat pilar dalam literasi digital, yaitu Cakap, Aman, Budaya dan Etika digital (disingkat CABE). Sayangnya, masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus dilakukan Komdigi bersama SIBERKREASI untuk meningkatkan empat pilar tersebut, termasuk keamanan digital.
Baca juga: SIBERKREASI ajak masyarakat teliti informasi agar terhindar dari hoaks
Di Indonesia, kasus pencurian data dan informasi pribadi masih banyak terjadi dan berujung pada penyalahgunaan data. Hal tersebut tentu dapat merugikan masyarakat dan melanggar hukum yang ada, sehingga pemerintah dan stakeholder terkait perlu melakukan antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan menimbulkan kerugian lebih besar.
"Butuh kerja sama yang banyak banget, yang ngerti belum tentu paham, jadi sekarang tahap awalnya kita membangun awareness dulu bahwa, 'ada lho, program literasi digital SIBERKREASI dan berkolaborasi dengan banyak stakeholder', kemudian di situ (masyarakat) ngerti dan paham," kata Mira.
SIBERKREASI bersama stakeholder terkait juga telah mengadakan sejumlah kegiatan sebagai bentuk sosialisasi literasi dan keamanan digital kepada masyarakat di berbagai kesempatan. Dengan begitu, Mira berharap masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikan literasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Akademisi nilai pelaku bisnis harus "go digital" demi perluas bisnis
"Kalau minimal mereka sudah tau, sudah ngerti, biasanya ada dorongan dari dalam atau desire-nya bahwa (suatu informasi), 'oh iya ini kayaknya nggak oke, ini kayaknya keamanan datanya,' termasuk oversharing (di media sosial)," kata Mira.
Selain dari SIBERKREASI dan pemerintah, masyarakat juga dapat melakukan sejumlah cara agar tidak menjadi korban kejahatan digital. Pertama, jangan sembarang membuka tautan (link) mencurigakan karena tautan dapat menjadi jembatan bagi serangan malware atau phishing.
Kedua, tidak sembarang menginstal aplikasi dari sumber yang tidak resmi atau tidak terpercaya. Pastikan unduh aplikasi hanya melalui toko aplikasi resmi, seperti Google Play dan Apple App Store, serta waspadai aplikasi yang meminta izin tidak masuk akal.
Baca juga: Pakar tekankan penting jaga keamanan agar tak tertipu belanja daring
Ketiga, gunakan password atau kata sandi yang rumit untuk melindungi akun. Hindari penggunaan kata atau angka yang mudah ditebak sebagai kata sandi akun.
Keempat, ganti kata sandi secara berkala agar membantu mengurangi risiko akun diretas. Hal ini dilakukan agar pihak tidak bertanggung jawab sulit untuk meretas akun pribadi.
Kelima, masuk ke media sosial melalui aplikasi resminya. Hindari masuk akun pribadi melalui tautan yang dikirim melalui e-mail atau pesan teks karena boleh jadi tautan tersebut merupakan upaya phishing.
"Kami saling menyelaraskan karena semua stakeholder SIBERKREASI punya kampanye masing-masing," kata Mira mengakhiri percakapan.
Baca juga: Kemenkominfo dan Siberkreasi kenalkan cara produksi siniar sederhana
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024