Jakarta (ANTARA) - Indonesia memiliki berbagai cerita sejarah kemerdekaan yang tak luput dari pengorbanan para tokoh melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Salah satu cerita sejarah tersebut yakni momen Kebangkitan Nasional, di mana rakyat Indonesia mulai menyadari persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga menjadi titik awal dari gerakan perlawanan terhadap penjajahan.

Kebangkitan Nasional ditandai dengan berdirinya Budi Utomo, organisasi yang didirikan mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908.

Dalam Kebangkitan Nasional, terdapat tokoh-tokoh yang dianggap sebagai pahlawan dan jasanya selalu dikenang sepanjang masa dengan diperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei.

Berikut ini adalah nama-nama pahlawan Kebangkitan Nasional beserta peran perjuangan yang mereka lakukan untuk bangsa.

1. Dr. Wahidin Soedirohusodo

Sosok dokter yang menjadi pahlawan asal Yogyakarta ini memiliki peran penting dalam kebangkitan nasional.

Berawal dari melihat kondisi anak bangsa yang pintar, namun terhalang ekonomi untuk bersekolah, ia berkeliling Jawa untuk mencarikan beasiswa.

Ia peduli terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat pribumi di bawah penjajahan Belanda. Bersama mahasiswa STOVIA lainnya, ia mendirikan Budi Utomo untuk melawan penjajah dan pemersatu rakyat.

2. Dr. Soetomo
​​​​​​​
Soetomo berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat melalui berbagai organisasi dan partai politik, termasuk Partai Indonesia Raya (Parindra) yang didirikan pada 1935 dan Indonesische Studies Club (ISC) tahun 1924.

Soetomo menjadi dokter pemerintah yang pernah bertugas ke Malang untuk menangani wabah penyakit pes. ​​​​​Kemudian, ia juga mengabdikan diri sebagai dokter tanpa memungut biaya dan termasuk salah satu pendiri Budi Utomo.

3. Douwes Dekker
​​​​​​​

Pahlawan nasionalis keturunan Eropa-Indo ini kerap berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Melalui tulisan-tulisannya di berbagai surat kabar, Douwes Dekker mengkritik perlakuan diskriminatif pemerintah kolonial terhadap rakyat Indonesia. Aksinya tersebut menyebabkan dirinya diasingkan ke negara Belanda.

Bersama Tiga Serangkai, Ki Hajar Dewantara dan dr. Cipto Mangunkusumo, ia mendirikan partai politik pertama di Hindia Belanda yang bernama Indische Partij.

Partai ini bertujuan untuk menciptakan jiwa nasionalisme rakyat Indonesia agar membebaskan diri dari jajahan kolonial.

4. Dr. Cipto Mangunkusumo


Tokoh nasionalis sekaligus dokter, Cipto Mangunkusumo dikenal pengorbanannya dalam membantu rakyat Indonesia dari penderitaan penjajah.

Selain aktif bergabung dengan Budi Utomo, Cipto merupakan pelopor pendiri Indische Partij dengan menyebarluaskan pemikiran kritis terhadap penjajahan Belanda.

Cipto juga dikenal sebagai "Dokter Rakyat" karena dedikasinya dalam mementingkan kesehatan rakyat sekaligus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

5. Ki Hajar Dewantara
​​​​​​​

Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan yang dikenal sebagai tokoh pendidikan dengan semboyannya "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" sekaligus pendiri Taman Siswa untuk pribumi mengenyam pendidikan.

Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam pergerakan politik, salah satunya mendirikan Indische Partij bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo.

Selain itu, dalam perjuangan nasionalisnya, ia kerap menulis kritik terhadap pemerintahan kolonial melalui surat kabar. Tulisannya pun dianggap sebagai pemberontakan, sehingga ia diasingkan ke negeri Belanda.

6. HOS Tjokroaminoto
​​​​​​​

HOS Tjokroaminoto adalah pahlawan nasional yang berhasil menciptakan semangat para pejuang kemerdekaan untuk melawan penjajah melalui pidato-pidatonya.

Tjokroaminoto dikenal sebagai guru bagi banyak pemimpin nasional lainnya, termasuk Sukarno, Musso, dan Kartosuwiryo.

Dalam organisasi, ia aktif memimpin Sarekat Islam (SI) tahun 1914 dengan menciptakan kebijakan yang tegas. Tjokroaminoto termasuk pahlawan yang berperan dalam berbagai bidang lainnya, seperti perdagangan, agama, hingga politik.


Baca juga: Mengenal 7 Pahlawan Kemerdekaan dan perjuangannya

Baca juga: 10 pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia

Baca juga: Inspirasi gaya busana Pahlawan Wanita untuk memperingati Hari Pahlawan

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024