Arki mengisahkan saat dirinya memutuskan berpisah dengan Satria Muda Pertamina Jakarta yang telah ia bela sejak awal kariernya, tawaran dari sejumlah tim besar datang untuk merekrutnya.
"Ada Hangtuah, Borneo, RANS, dan Dewa United yang menawarkan kontrak setelah saya tidak lagi bersama Satria Muda," ungkap Arki dikutip dari laman IBL.
Arki mengungkapkan bahwa pilihan akhirnya jatuh pada Dewa United bukan semata soal nominal kontrak, melainkan karena visi dan suasana tim yang menurutnya siap bersaing di level tertinggi.
Pemain berusia 35 tahun itu merasa Dewa United adalah klub yang memiliki pondasi solid sebagai penantang gelar juara, terlebih ia sudah memiliki chemistry dengan beberapa pemain kunci di sana.
“Ada Kaleb, Hardi, dan beberapa pemain yang saya kenal baik. Hal itu membuat komunikasi saya dengan tim menjadi lebih mudah. Sementara untuk gelar juara, tentu semua butuh proses, tidak bisa langsung jadi,” ujar Arki.
Arki diperkenalkan sebagai pemain anyar Dewa United pada Rabu (6/11) di Dewa United Arena, menandai babak baru setelah 13 tahun membela Satria Muda Pertamina Jakarta.
Baca juga: Keinginan Hardianus reuni bersama Arki terwujud di Dewa United
Keputusan Arki untuk bergabung dengan Dewa United mengakhiri teka-teki yang menyelimuti kepindahannya. Pemain senior ini diharapkan mampu membawa pengalamannya untuk mewujudkan ambisi Dewa United meraih gelar juara, setelah musim lalu terhenti di babak semifinal oleh Satria Muda meski berhasil finis di peringkat pertama klasemen akhir IBL 2024.
Selama bersama Satria Muda, Arki berhasil meraih empat gelar juara liga Indonesia dan satu gelar juara Asia Tenggara (ABL).
Dengan bergabungnya Arki, kedalaman skuad Dewa United akan semakin kuat. Kombinasi antara pengalaman Arki dan talenta pemain-pemain muda Dewa United diharapkan bisa memperkuat peluang mereka untuk mengukir prestasi lebih tinggi di musim mendatang.
Baca juga: Arki Dikania Wisnu bertekad juara IBL bersama Dewa United
Baca juga: Arki Dikania Wisnu bergabung dengan Dewa United Banten
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
