Hampir lima tahun sekali kurikulum di Indonesia berubah-ubah sehingga merusak sistem pendidikan yang sedang berjalan,"Pangkalpinang (ANTARA News) - Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Prof Dr Bustami Rachman mengatakan penerapan kurikulum pendidikan di Indonesia khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus konsisten dan tidak berubah-ubah.
"Hampir lima tahun sekali kurikulum di Indonesia berubah-ubah sehingga merusak sistem pendidikan yang sedang berjalan," ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu.
Menurut dia, hal demikian dapat menimbulkan masalah karena dunia pendidikan hanya berkutat pada penyesuaian kurikulum baru saja, sedangkan untuk penerapannya diabaikan.
"Negara yang sudah maju sektor pendidikannya tidak pernah mengotak-atik atau mengganti kurikulum karena dapat membingungkan siswa dan masyarakat," ujarnya.
Ia menyebutkan, kurikulum pendidikan tahun 2013 sudah bagus namun dibutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam penerapannya agar hasilnya maksimal dan bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
"Substansi kurikulum pendidikan 2013 cukup bagus, namun bila pelaksanaannya tidak konsisten dan setengah-setengah maka hasilnya tidak akan maksimal," ujarnya.
Ia menjelaskan, konsistensi yang dimaksud adalah apa yang dianjurkan dalam kurikulum itu mesti dilaksanakan secara menyeluruh dan terus-menerus mulai untuk siswa kelas 1 SD hingga tamat SMA tanpa terputus.
"Hal penting yang harus diperhatikan adalah penyediaan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar dan tenaga pengajar yang sesuai standar," ujarnya.
Ia mengakui pelaksanaan kurikulum 2013 tidak mudah, tetapi harus dilaksanakan agar pendidikan Indonesia diperhitungkan hingga ke tingkat internasional.
"Kita harap kurikulum 2013 ini dilaksanakan secara maksimal dan konsisten," ujarnya.
(KR-OSH/R014)
Pewarta: Ongku Sutan Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014