Ia menjelaskan, pemangkasan merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak bencana pohon tumbang.
Pemangkasan pohon dilakukan secara rutin tergantung kondisi pohon yang terdiri atas tiga kategori, yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).
Baca juga: Pohon dan tiang listrik roboh akibat longsor turap Kali Utan Kayu
Mila mengungkapkan, dari 10.885 pohon dipangkas terdiri dari pangkas ringan sebanyak 1.884 pohon, pangkas sedang 6.807 pohon dan pangkas berat 2.128 pohon serta 66 pohon dilakukan penebangan.
Selain itu, pohon-pohon yang dipangkas juga dinilai rawan tumbang saat kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi, berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta pohon yang keropos, kering dan mati.
Termasuk, tambahnya, mengurangi beban pohon dari risiko tumbang, mengurangi patah cabang atau ranting (sempal) yang menutupi rambu-rambu lalu lintas ataupun lampu di jalanan.
Baca juga: Pohon beringin tumbang di Jalan Probolinggo Gondangdia
Sedangkan pada Januari-1 November 2024 sebanyak 273 pohon dengan rincian pohon sempal 153 dan tumbang 121.
Dari 273 pohon yang tumbang itu tersebar di Menteng 67 pohon, Tanah Abang (67), Gambir (40), Sawah Besar (25), Cempaka Putih (23), Kemayoran (20), Senen (16) dan Johar Baru (15).
Mila mengimbau warga untuk tidak berteduh di bawah pohon saat hujan ataupun angin kencang dan melapor ke jajaran kelurahan, kecamatan, atau Sudin Tamhut jika ada pohon yang terlihat rawan tumbang.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024