Pada awal pengenalan Garuda ID, banyak calon suporter yang meragukan konsep identitas digital itu. Alasannya sederhana, konsumen tidak mau ribet dengan proses pendaftaran untuk membeli tiket.
Namun pada kenyataannya, tiket pertandingan Indonesia melawan Jepang pada laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah habis terjual pada Selasa (5/11) atau 10 hari sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang pada 15 November.
Tiket yang terjual itu berasal dari semua kategori, mulai yang termurah Rp240 ribu di tribun atas, Rp480 ribu untuk tribun belakang gawang hingga tiket premium seharga Rp1,4 juta.
Ketua PSSI Erick Thohir menyambut gembira hal tersebut dengan mengajak suporter untuk bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno demi memberikan dukungan maksimal kepada Tim Garuda yang masih berpeluang lolos.
Sebab, dari empat pertandingan yang sudah dijalani, tim asuhan Shin Tae-yong mengumpulkan tiga poin untuk menduduki peringkat kelima klasemen Grup C, unggul selisih gol dari China. Indonesia hanya terpaut dua poin dari Bahrain, Arab Saudi, dan Australia pada peringkat empat sampai dua, namun tertinggal tujuh poin dari Jepang di puncak klasemen. Tim peringkat satu dan dua lolos langsung ke Piala Dunia 2026, tim peringkat tiga dan empat melaju ke putaran keempat.
Kendati demikian, apapun hasil yang didapat Tim Garuda dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda ID yang diterapkan akhir tahun ini bisa menjadi langkah penting untuk menjaga keamanan dan mendewasakan suporter Indonesia untuk berperilaku tertib karena data identitas mereka sudah dirangkum secara digital.
Sejalan dengan itu, terbuka peluang bagi PSSI dan stakeholder terkait untuk merancang program lanjutan yang berkaitan dengan pemberdayaan suporter untuk memajukan industri olahraga nasional.
Baca juga: Erick: Kami butuh dukungan maksimal suporter
Baca juga: Berharap "PSSI baru" bisa entaskan dahaga suporter sepak bola
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024