Pasangan yang baru saja debut di dua turnamen yaitu Indonesia International Challenge 2024 dan Indonesia Masters II Super 100-2024 di Surabaya itu bertekad untuk bermain lepas di turnamen dengan level yang jauh lebih tinggi.
“Persiapannya kemarin di Surabaya dan nanti di Kumamoto akan bertemu Nami (Matsuyama)/Shida (Chiharu) juga di babak pertama, kita mau nothing to lose saja dan mengukur kemampuan kita sampai di mana,” kata Fadia, saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (6/11).
Lebih lanjut, juara Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya itu memiliki tekad untuk menaikkan level permainan mereka dan bersaing di kejuaraan-kejuaraan dengan kelas yang lebih tinggi.
“Pastinya ingin naik (level), tidak mau stuck di situ (level turnamen junior). Karena kita juga baru dipasangkan, jadi kita mau coba dulu, kalau bisa, cepat naik (kelas) dan prestasi juga di level atas. Nikmati saja prosesnya,” kata Fadia.
Mengenai pengalaman mereka dipasangkan dalam dua turnamen terakhir, Lanny/Fadia mengatakan keduanya sudah memiliki kekompakan yang baik di lapangan.
Baca juga: Apriyani masih termotivasi dan nantikan “comeback” di bulu tangkis
“Chemistry dan cover sudah lumayan menyatu, permainan juga masuk saja,” kata Lanny.
“Masuk saja karena sering juga latihan bareng di sini, partneran muter, jadi kita kalau dipasangkan, semuanya sudah oke karena sudah latihan bareng terus,” ujar Fadia menambahkan.
Saat disinggung sampai kapan mereka akan dipasangkan, keduanya sepakat bahwa itu merupakan wewenang dari pelatih.
“Masih belum tahu karena kemarin disiapkan dulu di Surabaya dan ke Jepang dan China, setelah itu tidak ada pertandingan lagi. Kita fokus ke situ dulu, kalau untuk pasangan itu dari pelatih,” kata Fadia.
Baca juga: Lanny/Fadia keluar sebagai runner-up Indonesia Masters II Super 100
Baca juga: Hendra Setiawan bagi kesan berpasangan dengan Chen Tang Jie
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024