Direktur Utama PT Lion Super Indo, Mr. Boudewijn van Nieuwenhuijzen mengatakan sertifikasi halal bukan sekadar label, melainkan cerminan dari nilai-nilai perusahaan yang selalu mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan.

Untuk pasar dalam negeri, permintaan terhadap produk halal terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kehalalan dalam produk makanan dan minuman.

"Kami percaya, dengan memperkuat komitmen pada sertifikasi halal, kami dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang ini," katanya.

Dalam upayanya memperoleh sertifikasi halal, jaringan ritel tidak melihatnya sebagai kendala, tetapi sebagai proses pembelajaran. Mereka menyatakan komitmen untuk memastikan seluruh aspek operasional, dari pemasok hingga proses distribusi, sesuai dengan standar halal yang berlaku.

Ke depan, mereka berharap Pemerintah dapat meningkatkan dukungan bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, hendaknya Pemerintah dan pelaku usaha dapat bersama-sama mendukung promosi produk halal lokal agar semakin banyak pilihan produk halal tersedia bagi konsumen.

Lebih dari itu, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019--2024 dengan empat strategi utama, yaitu penguatan rantai nilai halal yang terdiri atas industri makanan dan minuman halal, industri pariwisata halal, industri fesyen muslim, industri media dan rekreasi halal, industri farmasi dan kosmetika halal, serta industri energi terbarukan.

Lewat peta jalan yang gamblang dan pasti, dukungan Pemerintah sangat dirasakan para pelaku industri halal Tanah Air.

Produsen jenama kosmetik asal Indonesia Wardah meyakini bahwa peluang ekspor ke negara-negara dengan populasi muslim besar terbuka lebar dengan dukungan Pemerintah.

"Potensinya masih tinggi dan peluangnya cukup besar seiring dengan makin berkembangnya tren global halal lifestyle yang didorong oleh konsumen generasi muda dan channel digital," kata Wardah yang mengklaim jadi jenama kecantikan nomor satu di Indonesia dan Asia Tenggara pada 2024 menurut hasil riset dari Campaign Asia bersama dengan Milieu Insight tersebut.

Demi menembus pasar global untuk produk halal, Wardah memastikan produk-produknya telah memenuhi standar internasional yang diformulasikan oleh para ahli global di fasilitas RND terbesar se-Asia Tenggara yang dimiliki oleh PT Paragon Technology and Innovation; prinsipal dari jenama Wardah Cosmetics.

Namun, pengembangan industri halal tidak tanpa tantangan termasuk minimnya pengetahuan pelaku usaha tentang standar sertifikasi halal. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyediakan dukungan yang lebih besar melalui pelatihan dan sosialisasi mengenai pentingnya sertifikasi halal serta cara untuk memperolehnya.

Di samping itu, kolaborasi antara Pemerintah, industri, dan lembaga keuangan juga penting untuk memfasilitasi akses modal bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan produk halal mereka. Inisiatif seperti program pembiayaan syariah dan insentif pajak dapat menjadi langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan industri halal.

Bagi para pelaku industri produk halal, tantangan yang dihadapi lebih kepada memacu resiliensi untuk terus berinovasi dengan cepat dan tepat sehingga bisa menjadi trendsetter produk halal di kancah global.

Setidaknya bagi produsen kecantikan dan gaya hidup, di tengah semakin ketat persaingan bebas--dengan banyaknya jenama kecantikan yang meluncur masuk ke pasar Indonesia seiring kian tajamnya pemahaman konsumen tentang produk--mengharuskan produsen untuk terus melakukan edukasi dengan benar dan juga menciptakan produk-produk berkualitas yang teruji klinis dan sesuai regulasi yang berlaku.

Dengan dukungan Pemerintah dan kesadaran yang semakin meningkat dari konsumen global, industri halal di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang.

Sertifikasi halal yang diwajibkan mulai 18 Oktober 2024 menjadi langkah positif untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Dengan berbagai contoh keberhasilan produsen lokal dan potensi pasar yang terus berkembang, industri halal tidak hanya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan kultural yang lebih luas.

Ke depan, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mengembangkan industri ini agar dapat bersaing secara global dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024