Jakarta (ANTARA News) - Petugas gabungan Polda Metro Jaya dan Pemerintah DKI Jakarta, Senin pagi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional untuk mencari daging yang tidak sehat.
Dalam sidang itu, Polda Metro Jaya mengerahkan 10 polisi dari Satuan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus sedangkan Pemerintah DKI mengerahkan 50 petugas dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan.
Saat mendatangani deretan kios daging di Pasar Kebayoran Lama, petugas gabungan tidak mendapatkan daging yang tidak sehat dan semua daging dijual telah dinyatakan sehat sebelum dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH).
Hingga kini, petugas gabungan masih melanjutkan sidak ke Pasar Rawamangun, Pasar Koja, dan sejumlah pasar tradisional di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
"Sidak akan terus dilakukan dalam pekan ini sebagai upaya agar semua daging yang dijual aman untuk dikonsumsi," kata seorang perwira polisi yang ikut dalam sidak.
Beberapa waktu yang lalu, petugas menemukan adanya daging celeng yang dijual bersama dengan daging sapi di Bogor, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Di Jawa Tengah, juga ditemukan daging sapi glonggongan yang menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dinyatakan haram untuk dimakan.
Daging sapi glonggongan diperoleh dengan cara memaksa sapi minum sebanyak mungkin selama empat hingga enam jam dengan cara memasukkan selang satu meter ke dalam lambung lewat mulut.
Lewat cara ini, berat daging sapi akan naik sekitar 30 persen karena kandungan air tinggi. Harga daging ini lebih murah sekitar Rp5 .000/kg dibandingkan dengan harga normal. (*)
Copyright © ANTARA 2006