... metode belajar yang diterapkan Hendry sangat mudah dimengerti dan dikuasai siswa-siswi les privat... "
Medan (ANTARA News) - Dari daftar 12 WNI korban penerbangan MH17 Malaysia Airlines, terdapat nama Hendry SE (28), penduduk Jalan Garuda Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Provinsi Sumatera Utara.
Dia bekerja sebagai guru les privat. "Hendry selama ini mengajari anak-anak pelajar SMA di rumahnya," kata Christine (20), adik kandung korban, Christine, saat ditemui di rumahnya, di Jalan Garuda, Medan, Sabtu.
Siswa-siswi yang selama ini ikut bimbingan belajar dengan Hendry, menurut dia, banyak yang menjadi pintar dan ranking di sekolah.
"Karena metode belajar yang diterapkan Hendry sangat mudah dimengerti dan dikuasai siswa-siswi les privat," ucap Christine.
Selain itu, katanya, Hendry juga mampu mengajari bidang studi matematika, bahasa Inggris dan mata pelajaran lain.
Dia menyebutkan, anak-anak remaja yang masih duduk di bangku SLTA itu banyak yang merasa senang dengan Hendry, karena orangnya baik dan pandai mengajar.
"Kami sekeluarga benar-benar merasa terkejut setelah mendengar atas musibah jatuhnya pesawat MH17 yang di dalamnya adalah Hendry," kata Christine.
Bahkan, katanya, kedua oarng tua mereka, Ng Siang Seng (46) dan Tan A Lin (44) merasa sedih mengetahui putranya Hendry juga turut jadi korban pesawat milik Malaysia jatuh tersebut.
"Kedua orang tua kami itu juga tidak menduga bahwa pesawat MH17 yang ditumpangi Hendry jatuh di Ukrania," ujarnya.
Hendry merupakan salah satu dari 12 penumpang warga Indonesia yang ikut jadi korban akibat jatuhnya pesawat MAS MH17 di bagian timur Ukraina, Kamis (17/7). Sebanyak 298 pemakai jasa penerbangan itu jadi korban tembakan peluru kendali yang disinyalir ditembakkan milisi Ukraina pro-Rusia.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014