Doha (ANTARA News) - Menteri Energi Qatar, Abdullah bin Hamad al-Attiyah, menyatakan pertemuan khusus Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan diselenggarakan di Doha pada 19 Oktober mendatang untuk membahas penurunan produksi minyak mentah.
Kantor berita resmi Qatar, QNA News, mengutip Menteri Energi Qatar mengemukakan pertemuan khusus tersebut akan berlangsung di Doha pada 19 Oktober setelah ada undangan dari Attiyah.
Menteri Perminyakan OPEC akan membahas "rincian dari penurunan produksi satu juta barel (bph) sebagai upaya untuk menguji penurunan harga" di pasar internasional, katanya.
Ke-11 anggota kartel minyak, Rabu, sepakat pronsip penurunan satu juta bph, kata Presiden OPEC yang juga Menteri Perminyakan Nigeria, Edmund Daukoru.
Di Lagos, Levi Ajuonuma, juru bicara presiden OPEC sebelumnya menyatakan, kartel akan melakukan "pertemuan konsultatif" satu hari di Dohan pada 19 Oktober.
"Akan ada pertemuan konsultatif satu hari dimana agendanya akan fokus pada persoalan penurunan produksi dan pendistribusiannya di antara negara-negara anggota," kata Ajuonuma. "Keoutusan akan diumumkan pada hari yang sama," tambahnya.
Produksi OPEC saat ini dipatok pada 28 juta bph, tidak termasuk Irak dimana dikeluarkan dari sistem kuota.
Anggota kartel saat ini memproduksi lebih sedikit minyak mentah ketimbang mengikuti kuota mereka, dengan produksi diperkirakan antara 27,5 hingga 27,8 juta bph.
Pertemuan formal kartel berikutnya ditetapkan pada 14 Desember di ibukota Nigeria, Abuja, tetapi dihadapi dengan penurunan harga minyak mentah yang mencapai 25 persen, maka negara anggota OPEC kini menjajaki jalan untuk mengatasi penurunan tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006