"Jadi saya berharap ini akan secara signifikan berkontribusi positif, termasuk dalam sumber daya air, pengelolaan air bersih ini menjadi kebutuhan," ujar AHY di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dunia akan menghadapi menghadapi tiga potensi krisis yakni krisis pangan, krisis energi, dan krisis air bersih.
"Bagaimana Indonesia ke depan mampu menjaga ketahanan, kemandirian terhadap air bersih yang kita gunakan sehari-hari untuk hidup termasuk untuk sanitasi dan juga kita butuhkan untuk industri," katanya.
AHY juga menyampaikan bahwa sumber daya air bersih harus dikelola dengan baik dengan menggunakan teknologi terkini agar lebih produktif lagi ke depannya.
"Oleh karena itu, sumber daya air yang terus dikelola dengan baik di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ini, saya harapkan juga terus bertransformasi dan menggunakan teknologi yang terkini tadi agar lebih produktif lagi ke depan," ujarnya.
Sebagai informasi, akses air bersih dan sanitasi yang layak penting dalam rangka pencegahan stunting.
Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik,akan berisiko stunting, ini harus dihindari. Oleh karenanya Pemerintah gencar untuk melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi.
Pemerintah terus memberikan dukungan terhadap program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.
Dukungan infrastruktur diberikan Kementerian PU melalui program padat karya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Baca juga: Ecolab bantu wujudkan masa depan kualitas air yang lebih baik
Baca juga: Pemprov Sumsel dan Vietnam teken MoU pengelolaan air bersih
Baca juga: BNBR kembangan teknologi konstruksi 3D printing ramah lingkungan
Baca juga: PUPR: Pembangunan IKN manfaatkan teknologi konstruksi mutakhir
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024