Salah satu yang kami dorong adalah membuat QRIS itu gampangJakarta (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menyebut untuk membuat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mudah asalkan calon pengguna termasuk pelaku usaha mendaftar di halaman registrasi.
"Membuat QRIS itu gampang. Asal kita punya akun, kita bisa bikin QRIS," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar di Jakarta, Rabu.
Merujuk laman resmi Bank Indonesia (BI), khususnya pelaku usaha yang ingin membuat atau mendapatkan QRIS perlu memilih penyedia jasa pembayaran (PJP) yang berizin dari Bank Indonesia.
Baca juga: BI DKI terus dorong penggunaan QRIS di Kepulauan Seribu
PJP ini nantinya menjadi mitra dalam proses pendaftaran dan penggunaan QRIS.
Selanjutnya, mendaftar secara langsung dengan mendatangi kantor PJP penyelenggara QRIS yang berizin BI, atau secara daring melalui situs PJP tersebut.
Lalu, apabila dokumen telah diverifikasi, PJP akan membuatkan Merchant ID dan kode QRIS khusus untuk pelaku usaha yang bersangkutan. QRIS pun dapat digunakan dengan menampilkan di tempat pembayaran atau dekat kasir toko.
Baca juga: BI DKI gencarkan UMKM naik kelas lewat program Jawara 2024
Arylana mengatakan adanya informasi bahwa membuat QRIS itu mudah menjadi salah satu upaya mendorong penggunaan metode transaksi digital tersebut, khususnya di Kepulauan Seribu.
Ini lantaran penggunaan QRIS terendah di DKI berada di satu-satunya kabupaten di Jakarta tersebut.
"Yang punya QRIS itu bukan hanya yang punya toko, tapi individu, misalnya yang punya bentor (becak motor) itu bisa punya QRIS. Salah satu yang kami dorong adalah membuat QRIS itu gampang. Jadi ketika mereka buka QRIS cukup mereka punya akun saja," kata dia.
Dia menuturkan akan terus mendorong penggunaan QRIS di Kepulauan Seribu. Kendati memang, imbuh dia, sebenarnya penggunaan QRIS di beberapa pulau tergolong cukup optimal antara lain Pulau Pramuka, Tidung, Sebira, dan Bidadari.
Baca juga: BI DKI: Pertumbuhan ekonomi Jakarta terjaga berkat dukungan investasi
"Pulau-pulau lain (di Kepulauan Seribu) mungkin belum optimal," demikian ujar Arlyana.
Dia menambahkan pada triwulan III tahun 2024, pelaku usaha dengan QRIS di Jakarta mencapai 5,62 juta atau tumbuh 12 persen secara year on year.
Di sisi lain, pada periode yang sama, pengguna QRIS di Jakarta yakni sekitar 5,89 juta atau tumbuh 8 persen.
Sementara dari sisi volume, transaksi QRIS di triwulan III tahun 2024 ini mencapai 569,52 juta.
"Jadi kita melihatnya dari dua hal. Pertama tadi dari sisi volume transaksi, yang kedua adalah dari sisi pengguna. Tentunya ini juga sejalan dengan beberapa event yang secara optimal kita manfaatkan untuk penggunaan QRIS dan sejalan dengan pendalaman literasi digital di Jakarta," ujar Arlyana.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024