Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Inggris Raya di Jakarta memamerkan hasil kolaborasi antara Inggris dengan Indonesia di bidang iklim melalui pameran foto bertemakan Planet 75th, yang merupakan bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

“Perubahan iklim melampaui batas negara, menuntut adanya solusi global dan tindakan kolektif. Malam ini, kami menampilkan pameran foto-foto terbaik yang mengabadikan kolaborasi aksi iklim Indonesia dan Inggris,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey dalam acara Planet 75th di Jakarta, Rabu.

Dubes Jermey menuturkan bahwa perubahan iklim tidak mengenal batas, baik itu lautan, hutan, langit, maupun daratan. Di sisi lain, iklim memengaruhi tatanan planet dan manusia bergantung pada planet ini untuk kelangsungan kehidupan.

Oleh karena itu, pameran foto yang berlokasi di The Habibie & Ainun Library menjadi bukti kemitraan konsisten dan tanggung jawab Inggris dan Indonesia untuk bersama-sama melindungi bumi

“Foto-foto ini akan dipamerkan di Kedubes Inggris selama COP29 di Azerbaijan pekan depan, sebagai pengingat atas capaian dan kerja kita mendatang,” ucapnya.

Pengunjung melihat pameran foto kolaborasi aksi iklim antara Inggris dan Indonesia yang dipamerkan dalam acara Planet 75th di Jakarta, Rabu (6/11/2024). (ANTARA/Kuntum Riswan)

Lebih lanjut Dubes Jermey menyampaikan bahwa sebagaimana yang telah disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris Menlu Inggris David Lamny, yang baru saja berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri pelantikan Presiden Prabowo, misi Inggris adalah mewujudkan dunia yang bebas kemiskinan dan bumi yang layak huni.

Untuk mencapainya, kata dia, negara-negara di dunia harus mempercepat transisi energi bersih, meningkatkan pendanaan iklim dan alam, serta memulihkan keanekaragaman hayati global.

“Inggris berkomitmen untuk memimpin upaya ini di COP29 dengan rencana iklim yang ambisius guna memastikan pencapaian target 1,5 derajat,” tuturnya.

Inggris, lanjutnya, akan terus memperjuangkan upaya global melalui kemitraan dengan Indonesia untuk mengurangi emisi, mewujudkan adaptasi iklim, dan mengawal pembangunan berkelanjutan.

Menanggapi 75 tahun hubungan diplomatik dengan Inggris, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf yang turut hadir, menyampaikan bahwa ada beberapa bidang tertentu yang memerlukan dukungan positif Inggris, termasuk kebijakan ekonomi biru.

Wamen Didit berharap selama kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris pada akhir bulan ini, dapat menekankan hubungan kedua negara dan hal-hal yang harus perlu dilakukan dalam waktu dekat.

Senada, Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Dida Gardera meyakini Indonesia dan Inggris dapat memiliki kerja sama yang lebih erat dan penting di masa mendatang, termasuk melalui program Pertanian dan Perdagangan Pangan Segar.

Adapun pada pameran foto tersebut terdapat sekitar 22 foto yang menunjukkan berbagai aksi nyata terkait iklim seperti upaya konservasi terumbu karang di Bali Utara, rumah pengolahan pala berteknologi modern dan rendah karbon di Papua Barat, hingga para perempuan di Damaran Baru, Aceh yang mengadvokasi kehutanan berkelanjutan.

Baca juga: Ribuan pemuda bersatu lawan krisis sampah
Baca juga: Peneliti: Perlu aksi iklim berkeadilan bagi masyarakat pesisir rentan

Baca juga: Menteri LH minta delegasi promosikan aksi iklim Indonesia di COP29

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024