Langkat, Sumut (ANTARA News) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menggratiskan pembayaran air bagi masjid dan mushalla selama Ramadhan 1435 Hijriah.
"Kita gratiskan pembayaran air bersih selama bulan Ramadhan ini," kata Direktur Perusahaan Air Minum Tirta Wampu Langkat, Jufrizal di Stabat, Jumat.
Pengratisan pembayaran rekening air bagi rumah ibadah selama bulan ramadhan ini sebagai bentuk kepedulian sosial dari perusahaan daerah yang dikelola pemerintah Langkat itu, katanya.
Selain itu diharapkan melalui kepedulian sosial ini, akan semakin mendekatkan perusahaan ini dengan masyarakat ataupun para pelanggannya.
Jufrizal juga menjelaskan bahwa di Langkat ada beberapa sumber air, yang dijadikan pengolahan oleh PDAM, untuk dijadikan air minum, yang dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Sumber air pengolahan ada di Kecamatan Stabat seperti sungai Wampu, ada juga sumur bor.
Di Tanjungpura ada sumber air juga yaitu sungai Batang Serangan dan ada juga sumur bor, sedangkan di Pangkalan Brandan ada sungai Pelawi dan ada juga sumur bor, katanya.
Sedangkan Kuala, Tanjung Langkat dan Bahorok, sumber air pengolahan.
Untuk kecamatan Besitang dan Pangkalan Susu, kata Jufrizal, saat sekarang ini sumber airnya sangat payah untuk dikelola.
Untuk itulah berbagai langkah terus dilakukan pihaknya, agar didapat air bersih yang bisa dinikmati nantinya oleh masyarakat disana.
Secara terpisah salah seorang staf di PDAM Tirta Wampu Yuni Susanti menjelaskan bahwa pelanggan air minum di Langkat ini baru 14.167 pelanggan yang tersebar di beberapa unit yang ada di kecamatan.
Seperti unit Tanjungpura ada 1.156 pelanggan, unit Pangkalan Brandan ada 5.680 pelanggan, unit Pangkalan Susu ada 1.396 pelanggan, unit Stabat ada 3.443 pelanggan, unit Tanjung Beringin ada 511 pelanggan, Gebang ada 345 pelanggan.
Sementara itu unit Secanggang ada 377 pelanggan, Tanjung Selamat ada 200 pelanggan, Kuala ada 335 pelanggan, Tanjung Langkat ada 250 pelanggan, Bahorok ada 364 pelanggan dan rumah Galuh Kecamatan Sei Bingei ada 402 pelanggan, katanya.
Ketika ditanyakan berapa besar kebocoran (losis) yang terjadi di lapangan, pihaknya menduga mencapai 30 persen, dan itu cukup besar.
Ke depan akan kita awasi para pemakai air minum ini, terutama mereka yang tidak memakai meteren, ataupun adanya galian baru.
Untuk sementara ini PDAM Tirta Wampu sudah melakukan meterisasi kepada para pelangan yang ada di kota Pangkalan Brandan dan kota Stabat, dan akan menyusul tempat lainnya, katanya.
(KR-IFZ/M009)
Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014