Begitu docking selesai, kapal akan menjalani sea trial sebelum lanjut berlayar ke perairan Amerika Serikat.
Jakarta (ANTARA) - Kinerja Kapal Gamsunoro milik PT Pertamina International Shipping (PIS), yang telah melalukan pelayaran rute internasional sejak 2021, semakin prima dan bersiap menuju terusan Panama.
Pjs Corporate Secretary PIS Vega Pita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan kapal berbendera Indonesia, yang berhasil melewati konflik geopolitik di Laut Merah pada awal 2024 tersebut, baru saja selesai mempercantik diri dengan memperbaharui teknologi dan sarana fasilitas kapal untuk bersiap menuju Terusan Panama.
Menurut dia, Kapal Gamsunoro telah melakukan proses docking di Pelabuhan Tuzla, Turki, selama satu bulan sebelum berlayar kembali ke samudra.
Docking merupakan perawatan rutin yang dilakukan setiap lima tahun, yang mencakup pemeliharaan lambung kapal, machine overhaul, serta ballast water treatment system upgrade.
Pada dasarnya, docking adalah proses yang wajib dilalui setiap kapal, karena dengan pemeliharaan kapal yang baik akan meningkatkan efisiensi energi dan keberlanjutan operasional kapal.
Proses pemeliharaan kapal pengangkut minyak mentah berbobot 100.000 deadweight tonnage (DWT) itu juga bagian dari persiapan memenuhi persyaratan untuk melintasi Terusan Panama.
Vega menambahkan Kapal Gamsunoro merupakan salah satu dari 102 kapal milik PIS yang menjadi andalan dalam mendistribusikan energi.
"Begitu docking selesai, kapal akan menjalani sea trial sebelum lanjut berlayar ke perairan Amerika Serikat. Kami selalu percaya pemeliharaan kapal merupakan salah satu langkah strategis dalam menjaga kepercayaan pasar terhadap layanan dan operasional PIS," ujarnya.
Sebagai kapal kategori aframax, katanya lagi, Kapal Gamsunoro beroperasi di berbagai perairan internasional seperti Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sejak 2021 serta segera memperluas jangkauan ke Amerika.
Kapal juga telah dilengkapi dengan berbagai peralatan standar internasional termasuk Panama Chock dan Suez Canal Certificate, yang memastikan kelancaran operasional di terusan internasional seperti Terusan Panama dan Terusan Suez.
Docking Kapal MT Gamsunoro juga menjadi momentum penyesuaian fitur kapal untuk melintasi kawasan-kawasan tertentu.
Penyesuaian fitur pada kapal pengangkut minyak mentah terbesar ketiga milik PT Pertamina (Persero) itu dilakukan untuk memenuhi regulasi baru yang berlaku untuk melintasi Terusan Panama.
PIS saat ini telah melayani lebih dari 60 rute internasional dan lebih dari 30 klien internasional, dengan dua kantor perwakilan di Asia Pasifik (Singapura) dan Timur Tengah (Dubai) untuk memenuhi kebutuhan mitra pihak ketiga.
Dengan jangkauan tersebut, PIS berupaya menatap kapitalisasi pasar hingga 8,9 miliar dolar AS pada 2034.
Transformasi bisnis dan operasional yang kian modern berhasil mengantarkan PIS sebagai pemain logistik maritim terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang diperhitungkan di dunia.
Menurut Vega, salah satu indikator tersebut ialah terus meningkatnya porsi pasar non-captive PIS yang pada semester I-2024 sudah mencapai 19,2 persen dengan 80 persen di antaranya datang dari klien internasional.
"Kami sadar bahwa kepercayaan klien terhadap layanan PIS begitu besar, sehingga keandalan kapal adalah salah satu prioritas utama kami. Pemeliharaan Kapal Gamsunoro ini pada akhirnya akan mendukung upaya PIS dalam meningkatkan porsi pasar non-captive yang kini terus berkembang," katanya pula.
Kapal Gamsunoro pada awal tahun ini berhasil melintasi Laut Merah dan meneruskan pelayaran di Terusan Suez di tengah intensitas perairan yang menghangat.
Saat itu, Kapal Gamsunoro tengah mengangkut kargo minyak mentah dan berhasil mengarungi lautan menuju perairan Amerika Serikat.
Keberhasilan itu menandai keandalan armada dan awak kapal PIS dalam menavigasi tantangan di perairan internasional.
Baca juga: Kapal tanker Gamsunoro jadi andalan PIS guna layani rute internasional
Baca juga: Pertamina International Shipping sukses antarkan LPG ke negara Baltik
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024