Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Adib Abdushomad menekankan pentingnya ruang dialog antarkomunitas untuk menciptakan dan memperkuat perdamaian antarsesama umat beragama.

Adib mengemukakan bahwa tantangan dalam menyampaikan pesan moderasi beragama kepada generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial sangat terhubung dengan internet dan media sosial.

"Untuk itu, kita perlu melibatkan para artis dan influencer dalam menyebarkan bahasa moderasi beragama yang relevan dengan mereka," ujar Adib di Jakarta, Rabu.

Dengan pendekatan ini, Adib yakin moderasi beragama dapat diterima lebih luas termasuk di kalangan anak muda yang memiliki pengaruh besar di dunia digital.

Baca juga: Moderasi beragama jadi kunci keharmonisan sosial di Indonesia

Adib juga mengungkapkan pentingnya memperluas strategi moderasi beragama hingga ke komunitas-komunitas yang berada di daerah-daerah yang lebih sulit dijangkau.

Misalnya, di desa-desa seperti di Klaten dan Kudus, yang telah sukses mengimplementasikan nilai-nilai kerukunan antaragama lewat program Desa Sadar Kerukunan.

"Melalui program-program seperti Desa Sadar Kerukunan, kami berupaya mengedukasi masyarakat untuk memahami nilai-nilai agama masing-masing dan pentingnya menjaga hubungan antaragama yang harmonis," kata dia.

Baca juga: Wamenag perkuat toleransi dan moderasi beragama

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menyatakan bahwa moderasi beragama menjadi salah satu kunci dalam menjaga dan memperkuat keharmonisan sosial di Indonesia.

Kamaruddin mengatakan bahwa moderasi beragama sudah bukan dalam tataran teoretis, tetapi sudah menjadi praktik kehidupan sehari-hari.

Ia mencontohkan praktik moderasi beragama yang diterapkan di kampus, seperti di Universitas Islam Negeri (UIN) yang memperingati hari jadi dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama untuk mencari titik temu antara ajaran agama dan kemaslahatan umat.

Baca juga: BRIN nilai konsep moderasi beragama mampu meredam konflik agama RI

"Jadi, bagaimana keberagamaan kita itu bisa menjadi salah satu instrumen untuk mengatasi masalah-masalah kemanusiaan," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024