Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mendominasi raihan suara di 18 kota dan kabupaten di Sumbar.
Ketimpangan perolehan suara tertinggi terjadi di Kota Padang di mana pasangan yang diusung koalisi merah putih itu mengumpulkan 304.850 suara, sedangkan Jokowi-JK 83.698.
Di Kabupaten Agam, Prabowo-Hatta unggul dengan perolehan suara 175.914 dan Jokowi-JK 38.392 suara, di Kabupaten Pesisir Selatan, Prabowo-Hatta meraup 147. 150 suara sementara Jokowi-JK 58.374 suara.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota di mana Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK dengan perolehan 137.083 berbanding 34.699 suara.
Prabowo Hatta juga unggul di Kabupaten Padangpariaman,Solok, Pasaman, Tanahdatar, Dharmasraya, Pasaman Barat, Solok Selatan, Sijunjung, Kota Solok, Bukittinggi, Sawahlunto, dan Payakumbuh. Sementara, pasangan Jokowi-JK hanya unggul di Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan raihan 31.440 suara dari 40.511 suara sah.
"Total suara sah adalah sebanyak 2.336.813 dan suara tidak sah 17.514, sedangkan partisipasi pemilih sebesar 64 persen atau 2.354.822 orang," ungkap Ketua KPU Sumbar, Amnasmen.
Ia juga bersyukur seluruh tahapan Pilpres di Sumbar berlangsung aman tanpa ada kekisruhan.
"Walaupun ada yang protes, tetapi sudah dijawab oleh pihak yang dipertanayakan dan tidak ada masalah," katanya.
Rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 tingkat provinsi Sumatera Barat berjalan lancar meski terdapat sejumlah pertanyaan yang diajukan saksi pasangan calon Jokowi JK, Yeni S Tanjung. Saksi itu menanayakan antara lain, adanya pemilih yang tidak diakomodir mencoblos, dan banyaknya jumlah pemilih menggunakan KTP seperti di kota Padang yang masuk dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb).
Menurut Ketua KPU Kota Padang, M Sawati, pihaknya telah meneliti data-tata tersebut dan memastikan angka tersebut tidak dimanipulasi. "Itu semuanya sudah kita cek," katanya.
Rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 tingkat provinsi Sumatera Barat berjalan lancar meski terdapat sejumlah pertanyaan yang diajukan saksi pasangan calon Jokowi JK, Yeni S Tanjung. Saksi itu menanayakan antara lain, adanya pemilih yang tidak diakomodir mencoblos, dan banyaknya jumlah pemilih menggunakan KTP seperti di kota Padang yang masuk dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb).
Menurut Ketua KPU Kota Padang, M Sawati, pihaknya telah meneliti data-tata tersebut dan memastikan angka tersebut tidak dimanipulasi. "Itu semuanya sudah kita cek," katanya.
(KR-AGP)
Pewarta: Syafril Adriansyah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014